KALTENGLIMA.COM - Ketua Umum Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), Prof. Dr. dr. Yudi Mulyana Hidayat, menegaskan bahwa informasi yang menyebut vaksin HPV dapat menyebabkan kemandulan atau menopause dini adalah tidak benar. Ia menyatakan bahwa kabar tersebut hanyalah mitos dan tidak memiliki dasar ilmiah.
Dalam konferensi pers di Jakarta, ia menekankan pentingnya edukasi yang benar agar masyarakat tidak termakan hoaks terkait vaksinasi ini.
Yudi juga menjelaskan bahwa vaksin HPV sebaiknya diberikan setelah melahirkan, karena pada masa kehamilan sistem kekebalan tubuh ibu menurun, sehingga respons terhadap vaksin tidak maksimal.
Baca Juga: Jalan Kaki 20 Menit Ternyata Punya Manfaat yang Banyak Bagi Tubuh
Ia menampik kekhawatiran bahwa vaksin HPV bisa membahayakan janin, karena sebenarnya alasan vaksin tidak diberikan saat hamil adalah untuk memastikan pembentukan antibodi yang optimal pada waktu yang tepat.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengingatkan bahwa vaksin HPV merupakan salah satu langkah penting dalam mencegah kanker serviks, yang masih menjadi penyebab kematian signifikan di Indonesia.
Direktur Penyakit Tidak Menular Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, menambahkan bahwa kanker serviks bisa dicegah dan disembuhkan jika dideteksi sejak dini.
Baca Juga: Benarkah Vaksin HPV Bikin Mandul-Menopause Dini? Ini Kata Obgyn
Oleh karena itu, pemerintah terus mendorong vaksinasi HPV dan pemeriksaan rutin sebagai bagian dari strategi pencegahan dan pengendalian penyakit ini.