KALTENGLIMA.COM - Fenomena ketindihan saat tidur kerap dianggap sebagai peristiwa mistis karena sering disertai penampakan makhluk tidak dikenal.
Namun, menurut pakar kesehatan tidur dr Andreas Prasadja, kondisi ini sebenarnya bisa dijelaskan secara ilmiah dan tidak ada hubungannya dengan hal gaib.
Ketindihan merupakan gabungan antara halusinasi hypnagogik dan sleep paralysis, yaitu kondisi ketika gelombang otak dalam keadaan sadar bertumpang tindih dengan fase tidur mimpi atau REM (Rapid Eye Movement).
Baca Juga: Fakta Atau Mitos, Ini Tanda Ibu Akan Melahirkan Bayi Laki-Laki
Pada fase ini, seseorang berada dalam situasi setengah sadar dan setengah bermimpi sehingga dapat muncul halusinasi berupa cahaya, bentuk, atau bahkan makhluk yang tampak seperti sosok gaib.
Menariknya, bentuk halusinasi tersebut bisa berbeda-beda tergantung pada latar belakang budaya masing-masing individu.
Di sisi lain, tubuh terasa lumpuh atau tidak bisa bergerak karena pada fase REM memang terdapat mekanisme alami yang membuat tubuh “terkunci”, agar tidak bergerak mengikuti mimpi.
Baca Juga: Beberapa Tempat Wisata Rentan Cuaca Ekstrem Saat Musim Libur Sekolah
Ketika seseorang sangat kurang tidur, tumpang tindih antara kondisi sadar dan mimpi ini makin rentan terjadi, yang menjelaskan kenapa ketindihan bisa menimpa siapa saja yang mengalami kelelahan ekstrem.
Kombinasi antara halusinasi dan kelumpuhan sementara inilah yang membuat pengalaman ketindihan terasa menyeramkan.