KALTENGLIMA.COM - Tidur cukup dan berkualitas merupakan salah satu faktor penting untuk menjaga pola hidup sehat. Biasanya, tidur berkualitas dianggap sepele sehingga tidak terlalu diperhatikan. Tidur merupakan proses biologis alami yang penting untuk pemulihan kondisi fisik dan mental. Selama tidur, otak memproses informasi, memperkuat memori juga tubuh memperbaiki jaringan serta menyeimbangkan hormon.
Manfaat Meredupkan Lampu Sebelum Tidur
Kortisol merupakan hormon yang diproduksi kelenjar adrenal dan secara umum mengatur berbagai fungsi tubuh seperti metabolisme dan respons stres. Konsultan neurologi di Kokilaben Dhirubhai Ambani Hospital, India Dr Yatin Sagvekar menerangkan kadar kortisol juga berkaitan erat dengan ritme sirkadian, atau siklus biologis bangun dan tidur. Kadar kortisol yang terlalu tinggi di malam hari memicu kesulitan tidur dan menurunkan kualitas tidur. Paparan cahaya berlebih, misalnya dari barang elektronik atau lampu, sebelum tidur bisa meningkatkan kadar kortisol. Paparan cahaya biru akhirnya membuat otak lebih 'waspada', seakan seperti di siang hari. Padahal rasa kantuk diperlukan saat malam hari, agar tidur bisa lebih cepat dan berkualitas.
"Kortisol yang tetap tinggi, dapat memperburuk struktur tidur, serta meningkatkan risiko masalah kesehatan lain," jelas Dr Yatin mengutip dari Indian Express sembari mengingatkan ini akhirnya juga memicu kekurangan tidur.
Baca Juga: Tidak Mencabut Charger dari Colokan Listrik, Ini Risikonya!
Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surabaya, dr Rini Kusumawardhany, SpM menjelaskan manfaat meredupkan lampu ketika tidur lainnya yaitu membantu produksi hormon melatonin. Melatonin merupakan hormon yang diproduksi oleh kelenjar pineal otak dan berperan penting dalam mengatur ritme sirkadian.
Kualitas tidur yang baik sangat bergantung pada produksi dan fungsi melatonin yang optimal. Melatonin dilepaskan dalam aliran darah sebagai respons dari ruangan yang redup atau gelap, memberi sinyal pada tubuh sudah waktunya untuk tidur. Peningkatan melatonin inilah yang membantu mempersiapkan tubuh untuk beristirahat, dengan memberikan rasa kantuk dan tidur yang lebih berkualitas.
"Salah satu fungsi hormon melatonin adalah untuk meningkatkan sistem imun tubuh agar dapat menangkal penyakit. Sebaliknya, jika kita tidur dengan lampu menyala, maka hormon melatonin tidak akan diproduksi secara optimal. Akibatnya, daya tahan tubuh menurun dan tubuh jadi lebih mudah sakit," jelas Rini dikutip dari laman resmi Universitas Muhammadiyah Surabaya.
Baca Juga: Taeil Eks NCT Divonis 3,5 Tahun Atas Kasus Kejahatan Seksual
Ruangan yang redup atau gelap juga membantu membuat pikiran lebih rileks, serta menurunkan stres. Ini bisa menjadi bentuk meditasi ringan yang secara tidak langsung menstabilkan emosi dan pikiran.
Pentingnya Tidur untuk Tubuh
Kekurangan tidur bisa mengganggu fungsi imun, konsentrasi, serta meningkatkan risiko berbagai penyakit. Berikut ini beberapa manfaat yang didapatkan dari tidur cukup dan berkualitas :
1. Meningkatkan Konsentrasi
Sebuah studi pada tahun 2020 mengungkapkan pentingnya tidur bagi konsentrasi. Studi tersebut menemukan dokter yang mengalami gangguan tidur 'sangat tinggi' memiliki risiko 97 persen lebih besar untuk melakukan kesalahan medis secara signifikan. Sebaliknya, untuk kelompok dokter dengan gangguan tidur 'tinggi' berisiko 96 persen dan dokter dengan gangguan tidur 'sedang' di angka 54 persen. Tidur juga terbukti meningkatkan performa akademik pada pelajar serta meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.
Baca Juga: Wagub Kalteng Tegaskan Perlunya Distribusi DBH SDA yang Adil untuk Majukan Daerah
2. Membantu Penurunan Berat Badan
Sebuah analisis pada tahun 2020 menemukan bahwa orang dewasa yang tidur kurang dari 7 jam per malam memiliki risiko 41 persen lebih tinggi mengalami obesitas. Pengaruh tidur untuk kenaikan berat badan diyakini melibatkan berbagai faktor, termasuk hormon dan motivasi untuk berolahraga. Contohnya, kurang tidur bisa meningkatkan kadar ghrelin dan menurunkan leptin, hormon-hormon yang berkaitan dengan rasa lapar.
Hal ini diperkuat oleh studi tahun 2020 yang menunjukkan bahwa orang yang kurang tidur memiliki nafsu makan lebih besar dan cenderung mengonsumsi lebih banyak kalori.