KALTENGLIMA.COM - Saat ini tren kecantikan di masyarakat menunjukkan meningkatnya ketertarikan terhadap produk pemutih kulit yang menawarkan hasil instan.
Sayangnya, banyak produk tersebut mengandung bahan berbahaya seperti steroid yang seharusnya hanya digunakan di bawah pengawasan dokter.
Dokter spesialis kulit lulusan Harvard Medical School, dr. Arini Widodo, mengungkapkan bahwa penyalahgunaan steroid banyak ditemukan dalam produk pemutih kulit yang beredar di pasaran tanpa keterangan kandungan yang jelas.
Baca Juga: Kenali 5 Gejala Awal Kanker Otak yang Sering Tak Disadari
Steroid, baik dalam bentuk oles maupun diminum, memang dapat memberikan hasil cepat dalam mengatasi masalah kulit seperti jerawat, flek hitam, atau eksim, namun efek yang ditimbulkan hanya bersifat sementara dan dapat menyebabkan ketergantungan.
Saat pemakaian dihentikan, kulit justru dapat mengalami kondisi yang lebih buruk dibanding sebelumnya.
Ia mencontohkan kasus pasien yang setelah berhenti menggunakan produk tersebut mengalami jerawat yang meradang, pertumbuhan bulu berlebih di tubuh, serta munculnya stretchmark merah yang permanen di berbagai bagian tubuh.
Baca Juga: Menakutkan! Dokter Beberkan Hal yang Terjadi pada Paru-paru saat Terkena Pneumonia
Selain produk pemutih, penyalahgunaan steroid juga kerap ditemukan dalam produk penambah berat badan, yang sebenarnya hanya menyebabkan pembengkakan tubuh dan bukan penambahan massa otot.
Karena tergolong obat, penggunaan steroid seharusnya dilakukan di bawah pengawasan medis.
Meski Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah rutin mengawasi dan menyosialisasikan bahaya produk bersteroid, kenyataannya produk seperti ini masih banyak ditemukan di pasaran tanpa izin resmi.