KALTENGLIMA.COM - Sesekali terbangun di malam hari untuk buang air kecil mungkin tidak perlu dikhawatirkan. Akan tetapi, jika menjadi gejala yang mengganggu, kondisi ini tentu perlu diwaspadai. Nokturia, atau sering buang air kecil di malam hari, kerap kali tidak terdiagnosis, terutama pada orang dewasa yang lebih tua.
Memgutip dari Times of India, ahli urologi sekaligus kepala departemen dan konsultan di Rumah Sakit Manipal, Gurugram, dr Vikram Barua, menerangkan nokturia terjadi ketika seseorang terbangun lebih dari dua kali dalam semalam untuk buang air kecil. Meski kondisi ini dapat disebabkan oleh konsumsi cairan yang berlebihan atau asupan kafein sebelum tidur, nokturia juga mungkin merupakan tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius. Kondisi ini bisa menjadi indikator awal dari penyakit diabetes yang tak terkontrol, Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) atau kelenjar prostat membesar pada pria, kandung kemih yang terlalu aktif, serta penyakit ginjal.
dr Vikram menerangkan, jika fungsi ginjal terganggu, hal ini bisa menyebabkan peningkatan produksi urine di malam hari karena menurunnya kapasitas ginjal untuk mengkonsentrasikan urine, terutama pada fase awal penyakit ginjal kronis. Di sisi lain, jika sering buang air kecil di malam hari disertai dengan gejala berikut, ini bisa menjadi tanda berkembangnya masalah ginjal.
1. Pembengkakan pada kaki, pergelangan kaki, atau wajah
Jika ginjal tidak efektif membuang limbah, cairan bisa terkumpul dalam tubuh, terutama di kaki bagian bawah atau kelopak mata.
2. Kelemahan dan kelelahan
Penumpukan racun dalam tubuh karena berkurangnya penyaringan ginjal bisa memberikan rasa lelah terus-menerus atau penurunan stamina.
3. Hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya
Ginjal yaitu pengatur tekanan darah yang penting. Disfungsi ginjal bisa menyebabkan hasil pembacaan tekanan darah yang tinggi secara terus-menerus.
Baca Juga: Pj Bupati Barut Indra Gunawan Resmikan Pergelaran Seni Budaya dan Promosi
4. Mual, muntah, atau kehilangan nafsu makan
Limbah menumpuk dalam darah saat fungsi ginjal menurun, mengakibatkan ketidaknyamanan gastrointestinal dan hilangnya nafsu makan.
5. Kulit kering dan gatal
Ketidakseimbangan mineral dan hidrasi yang buruk yang dikarenakan masalah ginjal bisa mengakibatkan masalah kulit yang berkepanjangan.
6. Kesulitan berkonsentrasi atau kabut otak
Dalam kasus lanjut, penumpukan racun bisa memengaruhi fungsi kognitif, sehingga pengidapnya lebih sulit fokus atau tetap waspada.
Baca Juga: DPRD Murung Raya Setujui Raperda RPJMD 2025-2029 Menjadi Perda