KALTENGLIMA.COM - Matcha dikenal sebagai minuman yang kaya antioksidan dengan manfaat meningkatkan energi alami serta mendukung metabolisme, sehingga tidak heran banyak orang menjadikannya sebagai pilihan konsumsi harian.
Namun, menurut Ahli Gizi Do Thi Lan dari Departemen Gizi Rumah Sakit Umum Tam Anh di Hanoi, tidak semua orang dapat mengonsumsi matcha secara aman.
Ada sejumlah kondisi kesehatan yang membuat seseorang perlu lebih berhati-hati sebelum menjadikannya rutinitas.
Baca Juga: Korea Selatan Catat Kasus Kanker Usus Tertinggi, Konsumsi Soju Disebut Faktor Utama
Bagi penderita penyakit jantung, kandungan kafein dalam matcha yang cukup tinggi bahkan dapat menyamai atau melampaui kopi berpotensi meningkatkan risiko kesehatan.
Kondisi seperti tekanan darah tinggi, aritmia, maupun penyakit arteri koroner bisa semakin memburuk karena kafein dapat memicu detak jantung lebih cepat, rasa berdebar, hingga lonjakan tekanan darah mendadak.
Konsultasi dengan dokter serta memilih alternatif bebas kafein seperti teh herbal menjadi pilihan yang lebih aman.
Baca Juga: Berapa Waktu yang Dibutuhkan Jerawat Hormon untuk Reda? Simak Kata Dokter
Kelompok lain yang perlu membatasi konsumsi matcha adalah penderita gangguan kecemasan maupun insomnia.
Kandungan kafein yang merangsang sistem saraf pusat berpotensi memperparah gejala sulit tidur atau rasa gelisah.
Mereka yang sensitif terhadap kafein dianjurkan untuk tidak mengonsumsi matcha di malam hari, atau bahkan menghindarinya sama sekali.
Baca Juga: Peran Genetik Orang Tua pada Kecerdasan Anak, Mana yang Lebih Dominan?
Pasien yang mengonsumsi obat pengencer darah, seperti warfarin, juga harus berhati-hati.