KALTENGLIMA.COM - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI ungkapkan bahwa masalah kesehatan gigi dan mulut masih menjadi masalah besar di Indonesia. Berdasarkan Survei Kesehatan Nasional (SKI) 2023, terdapat 57 persen atau sekitar 140 juta warga Indonesia mengalami sakit gigi. Salah satu faktor yang memicu tingginya kasus sakit gigi yakni rendahnya pengetahuan masyarakat terkait cara sikat gigi yang benar. Meski ada 95,6 persen orang tercatat sikat gigi setiap hari, hanya ada 6,2 persen yang tahu bagaimana cara sikat gigi yang benar.
Rendahnya kesadaran masyarakat mengenai cara menyikat gigi dengan benar ini berpengaruh terhadap tingginya masalah gigi dan mulut. Hal tersebut semakin diperparah dengan rendahnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kesehatan gigi mulutnya ke dokter gigi secara rutin setiap tahunnya. Sekitar 9,8 juta orang sudah melakukan skrining gigi dan mulut lewat program cek kesehatan gratis. Dari pemeriksaan itu ditemukan :
- 4,4 juta orang punya karies gigi
- 3,3 juta orang punya gigi hilang
- 585 ribu orang punya gigi goyang
- 663 ribu orang punya penyakit periodontal
Lantas, sebenarnya bagaimana menyikat gigi dengan benar ? Ketua Umum PB Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) drg Usman Sumantri menyebutkan bahwa membersihkan gigi memang tidak boleh asal gosok. Untuk menjaga kebersihan gigi, ia menyarankan sikat gigi setidaknya selama 2 menit.
Baca Juga: Mukhtarudin Terpilih Jadi Menteri P2MI, Golkar: Bekali PMI dengan Keterampilan
"Biasanya dimulai dari sisi bawah kiri belakang, lalu ke bagian depan tengah, sisi kanan, terus dia muter ke atas sisi kanan atas, lalu ke depan, dan kiri atas," jelas drg Usman dalam konferensi pers Kemenkes.
"Pada situasi selesai pada semua segmen, gigi kemudian dikatupkan, lalu lakukan gerakan (sikat) roll di belakang gigi," sambungnya lagi.
Selama sikat gigi sudah dilakukan pada semua sisi gigi, maka sikat gigi sudah dilakukan dengan benar. Kemudian, ia meluruskan anggapan bahwa sikat gigi sebaiknya dilakukan setelah mandi. Menurut drg Usman, sikat gigi sebaiknya juga dilakukan setelah melakukan sarapan dan sebelum beraktivitas. Sisa makanan yang ada setelah sarapan bisa berfermentasi dan lebih mudah membusuk. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko karies.
Baca Juga: Tim SAR Kembali Evakuasi 1 Jenazah dari Ambruknya Ruko Akibat Banjir di Bali
"Sikat giginya itu bukan pada saat dia mau bangun tidur terus sikat gigi, itu sudah tidak cocok lagi karena ada lagunya dulu ya," ucap drg Usman.
"Sebelum berangkat sekolah atau berangkat kerja itu sikat gigi dulu. (Kalau nggak sikat gigi) jadi 8 jam dia sudah terjadi fermentasi makanan di dalam mulutnya karena asam cepat sekali membusuk dan itu memudahkan bakteri untuk menjadikannya karies," tandasnya.