Kedua jenis lemak ini dapat meningkatkan kolesterol jahat (LDL), menurunkan kolesterol baik (HDL), serta memicu aterosklerosis yang meningkatkan risiko serangan jantung maupun stroke.
Ketujuh, mi instan sarat dengan bahan pengawet seperti TBHQ dan BHA untuk memperpanjang masa simpan. Meskipun aman dalam jumlah kecil, konsumsi jangka panjang bisa menimbulkan efek samping berbahaya.
Beberapa studi menunjukkan paparan TBHQ kronis berkaitan dengan kerusakan saraf, pembesaran hati, hingga peningkatan risiko kanker tertentu seperti limfoma.
Baca Juga: Begini Reaksi Tubuh dari Menit ke Menit saat Anda Berjalan Kaki
Dengan berbagai risiko tersebut, penting bagi masyarakat untuk lebih bijak dalam mengonsumsi mi instan.
Sesekali tidak menjadi masalah, namun menjadikannya sebagai makanan harian dapat membawa dampak serius bagi kesehatan dalam jangka panjang.