KALTENGLIMA.COM - Meskipun jus buah tampak menyehatkan, konsumsi berlebihan justru dapat meningkatkan asupan gula dengan cepat.
Hal ini disebabkan oleh tingginya kandungan gula alami dari buah yang terkonsentrasi dalam jus dibandingkan dengan buah utuh, sehingga dapat memicu lonjakan kadar gula darah.
Karena itu, menjaga porsi konsumsi jus sangat penting agar tetap memberikan manfaat tanpa efek negatif bagi kesehatan.
Baca Juga: Intip Kebiasaan Unik yang Dilakukan Orang Cerdas Seperti Bill Gates
Ahli gizi dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, Luthfianti Diana Mauludiyah, SGz, RD, merekomendasikan untuk membatasi konsumsi jus buah hanya satu gelas per hari atau sekitar 200 mililiter.
Ia menjelaskan bahwa kadar gula dapat meningkat karena jumlah buah yang digunakan dalam satu gelas jus biasanya lebih banyak dibanding saat dikonsumsi secara utuh.
Diana juga menyarankan penggunaan blender daripada juicer saat membuat jus. Menurutnya, juicer dapat menghilangkan sebagian besar serat, menurunkan kandungan nutrisi akibat panas dari alat, serta menyebabkan gula darah naik lebih cepat karena serat terbuang.
Baca Juga: Sering Makan Seblak Mercon? Hati-Hati, Bisa Picu Occult Bleeding dan Anemia pada Wanita Muda
Sebaliknya, blender menghancurkan seluruh bagian buah termasuk kulit dan ampasnya, sehingga serat tetap utuh, kandungan gizi lebih terjaga, dan rasa kenyang bertahan lebih lama.
Ia menambahkan bahwa jus buah sebaiknya dibuat sendiri di rumah tanpa tambahan gula, susu kental manis, atau bahan pengawet.
Jus buatan sendiri lebih sehat karena tidak mengandung tambahan pemanis buatan seperti pada jus kemasan.
Baca Juga: Waspadai! Ini Tanda Awal Kanker yang Sering Diabaikan Banyak Orang
Meski memiliki manfaat, konsumsi buah utuh tetap lebih disarankan karena membantu mengontrol porsi, menghindari kelebihan fruktosa, dan menjaga rasa kenyang lebih lama.
Bagi mereka yang sedang menjalani program diet, disarankan untuk memilih buah tinggi serat dan rendah gula alami seperti apel, pir, jeruk, stroberi, kiwi, serta pepaya.
Buah berair dengan kalori rendah seperti semangka dan melon juga bisa menjadi alternatif, sedangkan alpukat baik dikonsumsi karena kandungan lemak sehatnya dapat menambah rasa kenyang.