KALTENGLIMA.COM - Pare dikenal sebagai sayuran yang memiliki banyak manfaat kesehatan, mulai dari membantu menurunkan kadar gula darah hingga meningkatkan daya tahan tubuh.
Kandungan nutrisinya, seperti vitamin C, zat besi, dan antioksidan, menjadikan pare populer sebagai bahan makanan sekaligus obat herbal tradisional.
Meski demikian, tidak semua orang aman mengonsumsinya. Jika dikonsumsi secara berlebihan, pare dapat menimbulkan sejumlah efek samping seperti sakit kepala, mual, serta gangguan pencernaan, dan pada kondisi tertentu bahkan bisa memperburuk kesehatan.
Baca Juga: Kopi Lemon Jadi Minuman Populer di TikTok, Efektifkah untuk Diet?
Ada beberapa kelompok orang yang disarankan untuk menghindari konsumsi pare.
Pertama, penderita diabetes. Pare memang memiliki senyawa yang menyerupai insulin dan membantu menurunkan kadar gula darah, tetapi bila dikonsumsi bersamaan dengan obat diabetes, efeknya bisa berlebihan dan menyebabkan kadar gula turun drastis hingga di bawah normal.
Karena itu, penderita diabetes yang menjalani terapi obat perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum menambahkan pare ke dalam menu harian.
Baca Juga: Saat Digaruk Gatal di Kulit Berpindah-Pindah, Ini Penjelasan Ilmiahnya
Kedua, orang dengan tekanan darah rendah. Pare mengandung senyawa aktif seperti charantin, polypeptid-P, dan vicine yang dapat menurunkan tekanan darah.
Bagi orang dengan tekanan darah normal, efek ini mungkin bermanfaat, tetapi bagi penderita hipotensi justru berisiko menyebabkan pusing, lemas, bahkan pingsan.
Ketiga, wanita hamil dan menyusui juga sebaiknya menghindari pare. Zat tertentu dalam pare dapat memicu kontraksi rahim dan meningkatkan risiko pendarahan atau keguguran, terutama pada trimester pertama.
Baca Juga: Stevia Disebut Lebih Sehat dari Gula Pasir, Benarkah? Simak Faktanya
Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa pare berpotensi menyebabkan perubahan genetik yang dapat mengganggu perkembangan janin.
Bagi ibu menyusui, konsumsi pare juga tidak dianjurkan karena senyawa aktifnya bisa tersalurkan melalui ASI dan memengaruhi bayi.
Keempat, penderita gangguan saluran pencernaan. Pare yang dikonsumsi dalam jumlah berlebihan dapat menimbulkan diare, nyeri perut, serta gangguan pada sistem gastrointestinal.
Artikel Terkait
Ternyata Bau Mulut Bisa Jadi Peringatan Tersembunyi Sakit Jantung, Ini Cirinya!
Suka Curhat ke AI soal Masalah Mental? Psikolog Wanti-wanti Hal Ini
Heboh Isu Gluten, Dokter Ungkap Fakta dan Risiko Kesehatannya
Stevia Disebut Lebih Sehat dari Gula Pasir, Benarkah? Simak Faktanya