KALTENGLIMA.COM - Menjaga kesehatan paru-paru tidak hanya dilakukan dengan menghindari paparan asap rokok atau polusi udara, tetapi juga melalui pola makan yang tepat.
Jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari memiliki pengaruh langsung terhadap kondisi paru-paru dan sistem pernapasan.
Oleh sebab itu, pemilihan makanan yang sehat menjadi langkah penting untuk mendukung fungsi paru-paru tetap optimal.
Baca Juga: Lebih Sehat dari Kopi! Ini 3 Minuman yang Bisa Menambah Energi Tubuh
Selain itu, ada pula beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari karena dapat merugikan kesehatan paru-paru dan membuat pernapasan menjadi lebih berat.
Salah satu makanan yang perlu dibatasi adalah daging olahan. Berdasarkan laporan Times of Indiapada Sabtu, 25 Oktober 2025, daging olahan seperti bacon mengandung kadar nitrat yang cukup tinggi.
Senyawa ini dapat memperburuk gejala pada penderita asma maupun penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
Baca Juga: Ketahui! Orang dengan Kondisi Ini Lebih Rentan Sakit Paru Jika Menghirup Mikroplastik
Sebagai alternatif, disarankan untuk mengonsumsi daging segar seperti ayam atau sapi, terutama bagian yang tinggi protein, rendah lemak, dan bebas bahan pengawet.
Selain itu, makanan dengan kadar garam tinggi juga sebaiknya dihindari. Rasa asin memang dapat menambah cita rasa, namun kandungan natrium yang berlebihan dapat menimbulkan retensi cairan dalam tubuh.
Kondisi ini bisa menyebabkan perut kembung dan peradangan, sehingga menambah beban kerja paru-paru. Akibatnya, napas menjadi lebih sulit dan tubuh terasa tidak nyaman.
Baca Juga: Kaki Sering Terasa Dingin? Ini 5 Penyebab yang Perlu Diwaspadai
Makanan yang digoreng pun menjadi faktor lain yang dapat memperburuk kondisi paru-paru. Gorengan umumnya mengandung banyak minyak dan lemak tidak sehat yang dapat mengganggu sistem pencernaan serta memengaruhi pernapasan, terutama bagi individu dengan gangguan paru.
Selain itu, konsumsi berlebihan makanan goreng juga dapat meningkatkan kadar kolesterol, tekanan darah, dan peradangan dalam tubuh.
Semua kondisi tersebut berpotensi memperburuk gejala penyakit paru-paru dan menurunkan kualitas fungsi pernapasan.