Artinya: Allah Maha Besar, ya Allah jadikanlah hilal itu bagi kami dengan membawa keamanan dan keimanan, keselamatan dan islam, dan membawa taufiq yang membimbing kami menuju apa yang Engkau cintai dan Engkau ridhai. Tuhan kami dan Tuhan kamu (wahai bulan), adalah Allah. (HR. Ahmad 888, Ad-Darimi dalam Sunannya no. 1729, dan dinilai shahih oleh Syua’ib Al-Arnauth dalam Ta’liq Musnad Ahmad, 3/171)
3. Memperbanyak puasa Sya'ban Ketika Sya'ban tiba, para sahabat terbiasa memperbanyak puasa, sebagai latihan untuk menyambut bulan Ramadhan. Sebagaimana mereka meniru perbuatan Rasulullah yang diriwayatkan Sayyidah Aisyah ra.:
عَنْ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّهَا قَالَتْ: وَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ قَطُّ إِلَّا رَمَضَانَ وَمَا رَأَيْتُهُ فِي شَهْرٍ أَكْثَرَ مِنْهُ صِيَامًا فِي شَعْبَانَ
Dari Aisyah R.A berkata: “Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW melakukan puasa satu bulan penuh kecuali puasa bulan Ramadhan dan aku tidak pernah melihat beliau lebih banyak berpuasa sunah melebihi (puasa sunah) di bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari no. 1969 dan Muslim no. 1156)
4. Memperbanyak membaca Al-Qur'an Menjelang Ramadhan, para sahabat semakin sering membaca Al-Qur'an, lebih-lebih saat datang bulan Sya'ban. Hingga Tabiin Salmah bin Kuhail mengatakan bahwa Sya'ban adalah bulan membaca Al-Qur'an
Pada bulan Sya'ban juga, Tabiin Zubaid Al-Yami sering berkumpul bersama para sahabat yang masih hidup dan saling berlomba-lomba membaca Al-Qur'an, dan mengkhatamkannya lebih dari satu kali.(*)
Sumber : Kedaulatan santri