KALTENGLIMA.COM - Rabiul Awal merupakan bulan ketiga dalam sistem penanggalan Hijriah setelah bulan Muharram dan Safar.
Dalam tradisi masyarakat Muslim di Indonesia, bulan Rabiul Awal kerap disebut sebagai bulan Maulid.
Momen bulan itu identik dengan perayaan Maulid Nabi untuk memperingati hari lahir Nabi Muhammad saw.
Baca Juga: Amalan Dahsyat di Pagi Hari kata Syekh Ali Jaber
Melansir dari NU Online berikut penjelasan keutamaan bulan Maulid
Sayyid Muhammad bin Alwi Al Maliki dalam kitab Mafahim Yajib an Tushahhah, menjelaskan bahwa peringatan Maulid Nabi Muhammad merupakan bentuk tradisi yang baik di masyarakat.
Baca Juga: Profil Timnas Spanyol di Piala Dunia 2022, Menanti Kejayaan Tim Matador
Menurutnya, peringatan itu merupakan momen efektif untuk mendakwahkan teladan akhlak Rasulullah, serta sejarah kehidupan, perjuangan, bisnis, politik, strategi kepemimpinan, dan cara ibadah Nabi Muhammad.
Karenanya, pada bulan Maulid ini, sebaiknya diisi dengan pembacaan ayat-ayat Al-Qur’an, zikir, tahlil, kalimat thayyibah, dan juga sejarah dan perjuangan Rasulullah.
Baca Juga: Kronologi Kasus KDRT Rizky Billar Terhadap Lesti Kejora
Imam al-Suyuthi dari kalangan ulama Syafi’iyyah juga mengatakan, peringatan Maulid Nabi merupakan kegiatan positif yang bisa mendatangkan pahala.
Ia menganjurkan di bulan Rabiul Awal ini, meluapkan kegembiraan dan rasa syukur dengan cara memperingati kelahiran Rasulullah, membagikan makanan, berkumpul dan beberapa ibadah lain.
Bulan Rabiul Awal tergolong bulan mulia karena di dalamnya terdapat sejarah kelahiran manusia paling mulia di muka bumi ini.