Menyumbang Inflasi Paling Besar, Tetapi 3 Komoditas Ini Tidak Disukai Petani

photo author
- Senin, 4 Desember 2023 | 14:17 WIB
Penghasil inflasi terbesar tapi tak disukai petani (Pexels.com/Mark Stebnicki)
Penghasil inflasi terbesar tapi tak disukai petani (Pexels.com/Mark Stebnicki)



KALTEGLIMA.COM - Berdasarkan Sensus Pertanian 2023 Badan Pusat Statistik (BPS), memperlihatkan hasil bahwa komoditas utama pertanian yang ditanam oleh para petani tidak satupun berisi komoditas yang menyumbang inflasi paling tinggi di tahun ini.

Amalia Adininggar Widyasanti, selaku Plt Kepala BPS mengatakan, komoditas yang menyumbang inflasi palong tinggi ini tidak masuk ke dalam 10 besar komoditas pertanian yang ditanam oleh para petani. Adapun komoditas tersebut yakni, cabai merah, cabai rawit dan bawang merah.

"Yang beri andil inflasi terbesar adalah cabai merah, rawit, dan bawang merah. Namun, ketiga komoditas ini bukan termasuk pada 10 komoditas yang paling banyak diusahakan petani perorangan berdasarkan Sensus Pertanian 2023," kata Amalia dalam pidato kuncinya di acara Diseminasi Hasil Sensus Pertanian 2023 di Jakarta, Senin (4/12/2023).

Baca Juga: Kabar Terbaru, 11 Pendaki Gunung Marapi Ditemukan Meninggal Dunia

Plt Kepala BPS yang akrab disapa Winny itu menuturkan, dari inflasi pada 2023 yang sebesar 0,38% secara (mtm) atau 2,86% secara tahunan (yoy), mayoritas disumbang oleh inflasi cabai merah sebesar 0,16% mtm, cabai rawit 0,08% mtm, dan bawang merah 0,03% mtm.

Menurutnya, inflasi cabai merah pada November 2023 naik secara drastis dengan level mencapai 42,83% mtm dari posisi November 2022 yang hanya sebesar 20,28% mtm. Sementara cabai rawit 43,27% mtm dari tahun lalu deflasi 3,50%.

Sedangkan, 10 besar komoditas yang ditanam para petani, yang mengusahakan pertanian perorangan mayoritas padi sawah inbrida sebesar 32,08% dari total usaha pertanian perorangan yang tercatat dalam Sensus Pertanian 2023 sebesar 29,34 juta unit.

Baca Juga: Pj.Bupati Barito Utara Buka Diksar Satlinmas, Begini Pesannya

Sisanya meliputi ayam kampung biasa sebesar 18,51%, kelapa sawit 8,58%, sapi potong 13,91%, karet 6,64%, kelapa 10,64%, jagung hibrida 10,34%, ubi kayu 6,97%, kambing potong 9,31%, dan padi sawah hibrida sebanyak 6,03%.

"Ke depan perlu didorong usaha pertanian baik perorangan maupun yang lainnya dapat juga melakukan usaha atau menanam cabai merah, rawit, dan bawang merah menjadi bagian yang diusahakan untuk bisa memberi kontribusi atau minimkan tekanan inflasi komoditas ini," ucap Amalia. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Delia Anisya Fitri

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bupati Bekasi Jadi Tersangka KPK Punya Harta Rp 79,1 M

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

KLH Angkut 116 Ton Sampah di Pasar Cimanggis Tangsel

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:50 WIB
X