KALTENGLIMA.COM - Baru- baru ini Institut Teknologi Bandung (ITB) ramai menjadi perbincangan sebab bekerja sama dengan salah satu lembaga keuangan penyedia pinjaman online atau pinjol di bidang pendidikan, Danacita untuk membayar uang kuliah tunggal (UKT). Ternyata, skema pinjaman mahasiswa ini juga diterapkan di beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Inggris, Korea, Kanada, Polandia, Meksiko, dan sebagainya.
Lalu apa bedanya dengan student loan di luar negeri, khususnya Amerika Serikat (AS)?
Andy Nugroho, Perencana Keuangan mengatakan memang ada perbedaan antara skema pinjaman mahasiswa di Indonesia dengan di luar negeri. Contohnya di Amerika Serikat, di mana pembayaran cicilan baru dapat dilakukan ketika mahasiswa telah lulus kuliah dan mulai bekerja.
Baca Juga: Ridwan Kamil Dipanggil Bawaslu, Minta Klarifikasi Terkait Dugaan Politik Uang
Sedangkan di Indonesia cicilan dapat dibayarkan saat masih menjadi mahasiswa atau ketika itu juga.
"Bedanya di mana loan (pinjaman) pendidikan itu memang tujuannya adalah dikasih pinjaman terus kemudian nanti dibayarkannyai setelah si anak ini lulus kuliah. Kalau pinjol kan hari ini bayar, duitnya cair, bulan depan kita sudah harus mulai mengangsur si orang tuanya. Jadi, perbedaannya disitu," terang Andy.
Adapun jangka waktu pembayarannya di Indonesia lebih singkat, yakni maksimal satu tahun. Walaupun mahasiswanya belum lulus, cicilan harus dibayarkan pada saat itu juga.
Baca Juga: Mengenal Pelatih Tajikistan yang Pernah Berkarier di Klub Liga Indonesia
Berbeda dengan Indonesia, untuk skema pinjaman di luar negeri tidak diberi jangka waktu untuk membayar. Yang terpenting, mahasiswa dapat lulus baru kemudian dapat melunasinya.
"Sedangkan yang di loan (pinjaman di luar negeri) nya ini kan nggak ada jangka waktunya lulus dulu kemudian nanti selang berapa waktu atau bulan dicicil setelah lulus," jelasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Mohammad Faisal, selaku Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE). Ia mengatakan skema pinjaman mahasiswa di Australia dibayarkan setelah mahasiswa lulus dan mendapatkan pekerjaan.
Baca Juga: Menghitung Hari, Ganjar Akan Bercerita Pengalaman 10 Tahun Jadi Gubernur di Debat Terakhir Pilpres 2024
"Kalau di Australia ada yang loan (pinjaman mahasiswa) itu dibayar ketika mereka sudah lulus dan dapat kerja," katanya kepada detikcom.
Melansir situs resmi, simulasi cicilan Danacita mahasiswa ITB dikenakan biaya bulanan platform sebesar 1,6-1,8% per bulan, kemudian biaya persetujuan 3 persen.
Dalam simulasi Cicilan Reguler - Mahasiswa Aktif, mahasiswa yang mengajukan pinjaman Rp 12,5 juta dengan durasi pembiayaan 12 bulan maka diestimasi membayar dengan total Rp 15,5 juta atau Rp 1,291 juta per bulan. Mahasiswa ini dikenakan biaya platform bulanan 1,75 persen dan biaya persetujuan sebesar 3 persen.
Baca Juga: Pemerintah Ingin Hentikan Sementara Dana LPDP, Komisi X DPR RI: Kami Menolak!
Menanggapi hal itu ,Kepala Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat ITB Dr Naomi Haswanto mengatakan, "Kembali kepada opsi pilihan pembayaran oleh mahasiswa, bunga bank lembaga pembiayaan non bank besarannya diatur oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan)," kata Naomi.
Artikel Terkait
Simak Panduan Lengkap Cara Memilih Hingga Mencoblos Surat Suara Pada Pemilu 2024
Terkait Tantangan Menko Marves, Cak Imin Ajak Tom Lembong ke Daerah Tambang
Mengenal Sosok Setyaldi, Pelatih Tunggal Putra Kanada yang Tumbangkan Ginting di Semifinal Indonesia Masters 2024