KALTENGLIMA.COM - Dalam perhelatan debat kelima Pilpres 2024 yang bertema Teknologi Informasi, Peningkatan Pelayanan Publik, Hoaks, Intoleransi, Pendidikan, Kesehatan (Post-COVID Society), dan Ketenagakerjaan, capres nomor urut 02, Prabowo Subianto, menyebut bahwa angka kematian ibu melahirkan di Indonesia termasuk ke dalam 10 besar yang tertinggi di dunia.
Hal tersebut disampaikannya dalam debat kelima Pilpres 2024 ketika pembahasan tema kesehatan yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, pada Minggu, (4/2/2024).
"Kita harus kurangi secara drastis angka kematian ibu yang kita termasuk 10 negara tertinggi angka kematian ibu pada saat melahirkan," kata Prabowo.
Baca Juga: Anies Baswedan Sebut Guru-Dosen di Jakarta Bebas PBB-P2, Benarkah?
Lalu, bagaimana datanya?
Angka Kematian Ibu (AKI) atau yang biasa disebut sebagai Maternal Mortality Ratio (MMR), merujuk pada perbandingan jumlah kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup selama suatu periode waktu tertentu.
Rasio ini menilai tingkat risiko kematian ibu akibat komplikasi selama kehamilan, persalinan, atau nifas. Tingkat AKI yang lebih rendah menggambarkan pelayanan kesehatan ibu yang lebih baik di suatu negara atau wilayah.
Baca Juga: MU Menang Atas West Ham United Usai Digendong Pemain Muda, Manajer: Masa Depan MU Sangatlah Cerah
Terdapat berbagai macam angka MMR di antara negara-negara ASEAN, dengan setiap negara mempunyai tingkat MMR yang berbeda.
Sepanjang 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat angka kematian ibu sangat tinggi, sekitar 287 ribu wanita selama dan usai kehamilan. Hampir menyentuh angka 95 persen dari seluruh kematian ibu terjadi di negara-negara yang berpendapatan rendah dan menengah ke bawah, sebagian besar kasus yang terjadi berhasil dicegah.
Afrika Sub-Sahara dan Asia Selatan menyumbang sekitar 87 persen atau sekitar 253 ribu dari perkiraan kematian ibu global pada 2020. Afrika Sub-Sahara menyumbang sekitar 70 persen kematian ibu atau setara dengan 202 ribu kasus, sedangkan Asia Selatan menyumbang sekitar 16 persen kematian ibu atau sekitar 47 ribu kasus.
Baca Juga: Jubir Timnas AMIN Berikan Balasan Terkait Anies Diberi Nilai 10 dari 100 sebagai Mendikbud
Berdasarkan dari data WHO yang dihimpun oleh World Bank, angka kematian ibu di Indonesia mencapai 173 per 100.000 kelahiran hidup di tahun 2020. Angka ini masih lebih rendah jika dibandingkan dengan negara-negara kawasan Afrika dan Asia Selatan.
Sedangkan merujuk pada ata Maternal Mortality Ratio berdasarkan The World Factbook yang diterbitkan oleh Central Intelligence Agency (CIA), ranking kematian ibu melahirkan Indonesia di dunia pada tahun 2020 berada di urutan ke-52. Urutan pertama ditempati oleh negara Sudan Selatan dengan perkiraan 1.223 per 100 ribu penduduk. Lalu disusul oleh Chad 1.063, Nigeria 1.047, dan Republik Afrika Tengah 835 per 100 ribu penduduk.
Di lain sisi, menurut data Kemenkes, AKI di Indonesia pada 2023 meningkat menjadi berkisar 305 per 100.000 kelahiran hidup. Angka tersebut masih belum mencapai target yang ditentukan, yakni 183 per 100.000 kelahiran hidup pada 2024.
Baca Juga: Prabowo Subianto Akhiri Debat Pipres 2024 dengan Meminta Maaf ke Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud
"Benar (masih tinggi)," ucap Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi.
Artikel Terkait
Fitur AI Hadir di Google Maps Update Terbaru, Bisa Apa Saja?
5 Start Up yang Sempat Terkenal Tapi Sudah Tutup, Ada Apa Saja?
Terjadi Gempa M 5,4 di Sumbar, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami, Masyarakat Dihimbau Tenang