KALTENGLIMA.COM - Induk perusahaan Snapchat, Snap, kembali mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Jumlah pekerja yang terdampak badai PHK Snap ini mencakup sekitar 500 orang atau setara 10 persen dari total karyawan di seluruh dunia.
Juru bicara Snap mengatakan kalau efisiensi ini ditujukan untuk rencana perusahaan yang menginginkan kolaborasi tatap muka.
Baca Juga: Murah dan Mudah Dibuat, 3 Resep Minuman Sehat Berkhasiat ala Rasulullah SAW
Snap memiliki sekitar 5.367 karyawan penuh waktu pada Oktober 2023.
Langkah PHK itu diambil demi melakukan perampingan di tubuh perusahaan.
Tak hanya itu, PHK juga dilakukan demi menjaga keberlangsungan bisnis perusahaan.
Baca Juga: Elkan Baggott Tampil Penuh, Bristol Rovers Ditumbangkan Fleetwood 2-0 di Kandang
Snap memperkirakan akan mengeluarkan biaya sekitar US$$55 juta atau sekitar Rp864,7 miliar hingga US$75 juta atau Rp1,17 triliun untuk restrukturisasi.
Biaya ini terutama dikeluarkan untuk pesangon karyawan yang terdampak PHK tadi.
PHK terbaru di Snap terjadi setelah perusahaan tersebut mengatakan mereka memangkas sekitar 20 persen karyawan globalnya pada Agustus 2022 lalu.
Baca Juga: Sejarah! Timnas Yordania Taklukan Korea Selatan, Sukses Melaju ke Final Piala Asia Pertamanya
Angka tersebut setara dengan sekitar 1.200 karyawan saat itu.
Perusahaan juga memangkas sekitar 3 persen stafnya tahun lalu.
Artikel Terkait
DPR Kabulkan Tuntutan Kepala Desa Untuk Perpanjang Masa Jabatan Jadi 8 Tahun
Umrah pada 14 Februari, KPU Pastikan Jamaah Tak Bisa Mencoblos di Pemilu 2024 Arab Saudi
Dinas Pertanian Diminta Awasi Pendistribusian Pupuk Bersubsidi, Begini Harapan DPRD Barito Utara
Dinkes DKI Jakarta Siapkan Psikolog di Puskesmas untuk Layani Caleg Gagal
Bangga! Rahmat Erwin Perkasa, Sabet 3 Emas di Kejuaraan Angkat Besi Asia