Batu-batu Besar Dampak Galodo Gunung Marapi Akan Diledakkan BNPB

photo author
- Sabtu, 25 Mei 2024 | 16:49 WIB
Suasana Gunung Marapi di Sumatera Barat, pada Sabtu (6/4/2024). Foto: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
Suasana Gunung Marapi di Sumatera Barat, pada Sabtu (6/4/2024). Foto: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

KALTENGLIMA.COM - Banjir lahar hujan atau galodo telah menimbulkan kerugian nyawa dan harta benda di lereng Gunung Marapi, Sumatera Barat. Batu-batu besar yang bergelindingan telah menghalangi aliran air. Untuk mengurangi dampak bencana yang mungkin terjadi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan melakukan peledakan terhadap batu-batu besar tersebut.

"BNPB merencanakan demolish atau peledakan batuan material Gunung Api Marapi berdasarkan keadaan pasca-galodo di mana banyak batuan besar dengan diameter lebih dari 2 meter dengan berat hingga ratusan kilogram tampak berserakan di jalanan setelah menghantam bangunan di sekitarnya," ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam siaran pers, Sabtu (25/5/2024).

Muhari menyatakan bahwa peledakan batuan besar diperlukan karena batu-batu besar memiliki kemungkinan untuk menghambat aliran air saat terjadi hujan deras di daerah hulu sungai. Jika batuan tersebut menghalangi aliran air, ini dapat menimbulkan risiko bahaya bagi wilayah sekitarnya.

Baca Juga: Basuki Serahkan Bendera Kepemimpinan 2027 ke Arab Saudi di Penutupan World Water Forum Bali

Setelah survei udara dilakukan dan menunjukkan adanya titik-titik potensial di mana batuan besar dapat menyebabkan bencana di masa depan, lokasi-lokasi untuk peledakan batuan besar sudah ditetapkan. Salah satu titik rawan yang akan dipecahkan adalah di Batu Tasangkuik di Sungai Pua, Kabupaten Agam, sesuai hasil survei udara.

"Sekda Agam mengatakan masyarakat setempat setuju dan tidak mempermasalahkan rencana peledakan batu tersebut karena demi kepentingan bersama," ujar Muhari.

Peledakan batu sisa material Gunung Marapi akan dilaksanakan pada pekan depan.

Baca Juga: Korban Rugi Rp 3 M, Owner-Marketing Deka Reset Ditetapkan Jadi Tersangka

Pada tanggal 23 dan 24 Mei lalu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah melakukan survei udara menggunakan helikopter untuk menentukan titik rawan galodo. Pada hari pertama survei (Kamis, 23 Mei), tim observasi yang terdiri dari Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat BNPB Agus Riyanto, Bupati Tanah Datar Eka Putra, dan tiga perwakilan Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, melakukan survei di wilayah hulu Batang Bengkawas, Batang Malana, Batang Kadurang, hingga Batang Siritrit di lereng Gunung Marapi dan Singalang, Kecamatan Tanah Datar.

Namun, tim observasi tersebut tidak dapat mencapai puncak Gunung Marapi untuk melihat titik di ketinggian 2.800 mdpl karena cuaca yang tidak mendukung.

Pada hari kedua survei (Jumat, 24 Mei), tim observasi yang terdiri dari Tenaga Ahli Kepala BNPB Hery Setiono, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Agam Edi Busti, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Agam, dan Dandim 0304 Agam melakukan pemantauan ke titik sumber alur terjadinya galodo, mulai dari hulu hingga ke hilir lokasi terdampak. Sasaran pemantauan antara lain Batang Katik, Batang Kepala Koto di wilayah Gunungapi Marapi, dan satu titik di wilayah Gunung Singgalang yaitu Batang Galodo.

Baca Juga: Long Weekend, 292 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Survei udara ini merupakan salah satu langkah lanjutan dari BNPB setelah kunjungan Presiden Jokowi ke Kabupaten Agam pada tanggal 21 Mei. Empat langkah lanjutan untuk penanganan bencana banjir lahar hujan atau galodo telah disepakati, yaitu peledakan batu-batu besar (demolish) material Gunung Api Marapi, normalisasi daerah aliran sungai, pembangunan sabo dam, dan penguatan sistem peringatan dini.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Deni Hariadi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bupati Bekasi Jadi Tersangka KPK Punya Harta Rp 79,1 M

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

KLH Angkut 116 Ton Sampah di Pasar Cimanggis Tangsel

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:50 WIB
X