KALTENGLIMA.COM - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jakarta meluncurkan platform integrasi data pemantauan kualitas udara yang ditampilkan secara real-time di 31 lokasi, Jumat (5/7/2024).
Platform ini diakses publik melalui website dengan domain udara.jakarta.go.id.
Kepala Dinas LH DKI Jakarta, Asep Kuswanto mengatakan, platform ini merupakan yang pertama di Indonesia yang menginterasikan data milik pemerintah dan non-pemerintah sebagai upaya mewujudkan keterbukaan data kualitas udara di Jakarta.
Baca Juga: Polri Gerebek Pabrik Narkoba Terbesar di Indonesia, Berada Dimana?
Kepala Dinas LH DKI Jakarta, Asep Kuswanto mengatakan, platform ini merupakan yang pertama di Indonesia yang menginterasikan data milik pemerintah dan non-pemerintah sebagai upaya mewujudkan keterbukaan data kualitas udara di Jakarta.
Standar yang digunakan, kata Asep, adalah Standar Nasional Indonesia (SNI).
Seperti SNI 9178:2023 yang merupakan standar uji kinerja alat pemantauan kualitas udara yang menggunakan sensor berbiaya rendah.
Baca Juga: Hindari Aktivitas Luar Ruangan! Jakarta 'Dikepung' Polusi Jadi Kualitas Udara 5 Besar Terburuk Dunia
Standar ini memastikan alat pemantau kualitas udara telah memenuhi kriteria yang diperlukan untuk menghasilkan data yang akurat dan konsisten.
Selain itu, SNI 19-7119.6-2005 menetapkan metode untuk penentuan lokasi pengambilan contoh uji pemantauan kualitas udara ambien.
Asep menambahkan, platform ini tidak hanya mengintegrasikan data dari berbagai sumber yang telah memenuhi SNI, tapi juga mengacu pada Peraturan Menteri LHK nomor 14 Tahun 2020 tentang Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) sebagai indeks kualitas udara yang menjadi acuan secara nasional.
Baca Juga: Mantan Manajer Ditetapkan Sebagai Tersangka Usai Tilap Rp. 1,3 M, Begini Respons Fuji
Tak hanya itu, terdapat fitur edukasi dan informasi terkait kualitas udara, serta dampaknya terhadap kesehatan.
Pada laman tersebut, warga Jakarta dapat mengetahui langkah-langkah yang perlu diambil saat kualitas udara memburuk dan intervensi pemerintah dalam menindaklanjuti kondisi kualitas udara pada status tidak sehat, sangat tidak sehat, atau berbahaya.
Artikel Terkait
Apa Saja Gejala Kanker Pankreas Stadium Lanjut?
Kerap Dikonsumsi Warga RI , Ini Dia Daftar Jajanan Pasar Temuan BPOM yang Berisiko Kanker
Virgoun Jalani Rehabilitasi Narkoba, Inara Rusli: Masih Ada Tanggungjawab ke Anak-anak
WhatsApp Ganti Warna Centang Verifikasi Jadi Warna Ini
Segini Harga iPad Pro M4 Nano-texture Glass di RI