KALTENGLIMA.COM - Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Joko Agus Setyono mengatakan, Jakarta membutuhkan anggaran Rp 600 triliun untuk bisa mewujudkan rencana sebagai kota global.
Joko berujar, besaran anggaran itu diperoleh berdasarkan kalkulasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta.
Hal ini disampaikan Joko dalam acara sosialisasi Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 tentang Provinsi Daerah Khusus Jakarta Bersama dengan Kementerian Dalam Negeri yang digelar secara luring dan daring di Jakarta.
Baca Juga: Dilanda Panas Ekstrem, 6 Orang Tewas Suhu Nyaris 40 Derajat Celcius
Joko mengungkapkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta saat ini berkisar di angka Rp80 hingga Rp84 triliun.
Postur APBD DKI Jakarta untuk belanja bantuan sosial (bansos) mencapai hampir 30 persen dan belanja pegawai 34 persen.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berupaya untuk bisa meningkatkan belanja modal menjadi 19 persen.
Baca Juga: DPRD Murung Raya Ajak Masyarakat Hindari Judol
Padahal, kata dia, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah mengatur bahwa anggaran belanja modal mestinya mencapai 40 persen.
"Nah gap antara kebutuhan anggaran dari Rp600 triliun kita topang dengan anggaran belanja modal yang sekarang ini hanya sekitar 19 persen. Masih jauh dari apa yang harus kita siapkan," ujarnya.
Oleh karena itu, Joko mengatakan Pemprov DKI Jakarta bersinergi dengan DPRD DKI Jakarta untuk melakukan efisiensi anggaran di setiap sektor agar cita-cita Jakarta menjadi kota global itu bisa terwujud.
Artikel Terkait
Menteri PUPR Umumkan Air Bersih Bakal Masuk ke IKN Mulai 15 Juli
Hermon Minta ASN Murung Raya Tingkatkan Layanan Sebagai Abdi Negara
Airlangga Konfirmasi Prabowo Dilantik di Jakarta Bukan IKN
Luhut Sebut Banyak Perusahaan Sawit Tak Miliki NPWP untuk Lolos Pajak
Sri Mulyani Sebut Produksi Minyak RI Alami Penurunan