KALTENGLIMA.COM - Saham Microsoft dan CrowdStrike anjlok pada hari Sabtu, 20 Juli 2024, setelah insiden layar biru massal yang dialami pengguna Windows di seluruh dunia.
Masalah ini dipicu oleh pembaruan yang cacat dari platform keamanan siber CrowdStrike.
Pembaruan tersebut secara tidak sengaja memasang software yang salah pada sistem operasi Windows, sehingga menyebabkan sistem macet dan restart secara tiba-tiba.
Baca Juga: Kanker Tiroid Bisa Menyerang Siapa Saja! Kenali Gejalanya Sejak Dini
Sebagian besar pengguna Windows yang terdampak Blue Screen berasal dari Amerika Serikat, India, dan Australia.
Tak sedikit pengguna dari Asia yang mengaku juga mengalami masalah pada laptop Windows-nya.
Baca Juga: Suhu Dingin di Indonesia Tak Terkait Fenomena Aphelion, Kepala BMKG Beberkan Faktanya
Dampak Pasar:
- Penurunan harga saham Microsoft: Saham Microsoft turun 11% pada hari Kamis, 18 Juli 2024, karena investor khawatir tentang dampak gangguan tersebut pada bisnis perusahaan.
- Penurunan harga saham CrowdStrike: Saham CrowdStrike turun 9% pada hari yang sama, karena investor khawatir tentang reputasi perusahaan dan prospek pertumbuhannya di masa depan.
Artikel Terkait
ODGJ Main Api Sebabkan Kebakaran di Tomang Jakbar, 1 Orang Tewas
Ini Dia 3 Tanda Orang Miliki Kecerdasan Emosional Tinggi saat Berinteraksi
Windows Tumbang! Indonesia Terimbas Tapi Masih Aman, Ini Alasannya!
Tumbangkan Windows, Pakar Kaget dan Kecewa Terhadap CrowdStrike
Penyakit Ini Rentan Menyerang Anak-anak di Tengah Cuaca Dingin