Selain itu, Hutama Karya menerapkan prinsip Environment, Social, Governance (ESG) dalam pembangunan jalan tol ini, dengan menyusun Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) secara rutin selama proses konstruksi.
Dari aspek sosial, Hutama Karya melibatkan masyarakat lokal melalui rekrutmen tenaga kerja, penggunaan quarry berizin di sekitar proyek, dan pemberdayaan aparatur setempat.
Proyek ini diproyeksikan akan memberikan manfaat ganda dalam meningkatkan aksesibilitas dan mempercepat pertumbuhan ekonomi di wilayah-wilayah yang dilalui jalan tol.
Baca Juga: Thomas Lembong Ikut Turun ke Jalan, RI Berada di Persimpangan
Setelah tersambung sepenuhnya, Jalan Tol Betung (Sp. Sekayu) Tempino Jambi sepanjang 171 km diharapkan dapat memangkas waktu tempuh dari 56 jam menjadi sekitar 22,5 jam, sehingga memperlancar pergerakan barang dan jasa antar provinsi serta mendukung pertumbuhan UMKM melalui pengembangan rest area sepanjang jalan tol.
Saat ini, Hutama Karya telah membangun sekitar 1.030 km JTTS, termasuk 230 km jalan tol yang masih dalam tahap konstruksi dan 800 km yang sudah beroperasi.
Ruas tol yang sudah beroperasi penuh antara lain Tol Bakauheni-Terbanggi Besar (140 km), Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (189 km), Tol Palembang-Indralaya (22 km), Tol Medan-Binjai (17 km), Tol Pekanbaru-Dumai (132 km), Tol Sigli-Banda Aceh Seksi 2-6 (49 km), Tol Binjai-Langsa Seksi Binjai-Tanjung Pura (38 km), Tol Bengkulu-Taba Penanjung (17 km), Tol Pekanbaru-Bangkinang (31 km), Tol Bangkinang-XIII Koto Kampar (25 km), Tol Indralaya-Prabumulih (64 km), Tol Indrapura-Kisaran (48 km), dan Tol Tebing Tinggi-Indrapura (28,5 km).
Artikel Terkait
Bukan Hanya Jakarta, Kota-Kota Ini Juga Gelar Demo Darurat Indonesia
Daftar Anyar Cagub - Cawagub dari PDIP, Tunggu Arahan Megawati
Gaji Capai Rp12 Juta, Kementerian PAN-RB Buka 61 Formasi