KALTENGLIMA.COM - Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik Roma, tiba di Indonesia pada Selasa (3/9/2024) sebagai bagian dari tur empat negara di Asia Tenggara.
Kunjungan ini memiliki beberapa agenda penting, namun tujuan utama pria berusia 88 tahun itu adalah untuk mendorong aksi global melawan perubahan iklim.
Kunjungan ini dianggap ambisius karena selama 12 hari, dari 2 hingga 13 September, Paus akan menempuh perjalanan hampir 33.000 kilometer, mengunjungi Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura.
Baca Juga: Luhut Sebut Orang Kaya Wajib Pakai BBM Non Subsidi
Ini merupakan perjalanan terpanjang yang pernah dilakukan Paus, yang kini sering menggunakan kursi roda karena masalah lutut dan punggung.
"Paus secara aktif mendukung Perjanjian Paris 2015 dan ingin terus menyerukan tindakan terhadap bahaya pemanasan global, terutama untuk melindungi mereka yang paling rentan," tulis Reuters, Selasa (3/9/2024).
Bahaya yang dihadapi negara-negara yang dikunjungi Paus meliputi peningkatan permukaan laut, gelombang panas, serta topan yang semakin parah dan sulit diprediksi.
Baca Juga: Ponsel Perempuan di Jakbar Dijambret saat Tunggu JakLingko, Dua Pelaku Ditangkap Warga di Cengkareng
Profesor Massimo Faggioli, seorang akademisi Italia yang mengikuti perkembangan kepausan, mengatakan bahwa kunjungan ini menunjukkan "kekuatan" Paus. Dia menegaskan bahwa tidak ada Paus sebelumnya yang melakukan perjalanan luar negeri di usia setua ini.
Benediktus XVI, pendahulu Paus Fransiskus, mengundurkan diri pada usia 85 tahun, sementara Paus Yohanes Paulus II melakukan kunjungan terakhirnya ke luar negeri pada usia 84 tahun saat menderita penyakit Parkinson.
Tur ini adalah perjalanan luar negeri ke-45 Paus Fransiskus sejak terpilih pada Maret 2013. Paus sering menekankan pentingnya menjangkau kelompok-kelompok yang berada di pinggiran masyarakat dan telah memprioritaskan kunjungan ke tempat-tempat yang belum pernah dikunjungi Paus sebelumnya atau di mana umat Katolik Roma adalah minoritas.
Baca Juga: Paus Fransiskus Tiba di Indonesia, Tolak Mobil Mewah Bakal Gunakan Ini Selama Kunjungan
"Ini adalah demonstrasi kekuatan Paus Fransiskus," kata Prof. Faggioli.
Menurutnya, Paus Fransiskus sedang menciptakan peta baru Gereja yang lebih global, di mana Katolikisme tidak hanya menyebar lebih luas, tetapi juga semakin terintegrasi secara global.
Alasan Paus memilih Asia, termasuk Indonesia, dalam tur ini adalah karena Asia dipandang sebagai wilayah yang subur untuk pengembangan iman Katolik, di tengah penurunan jumlah umat di negara-negara Barat.
Artikel Terkait
Ini Dia 6 Tempat yang Bakal Dikunjungi Paus Fransiskus di Jakarta
Pasien Dilecehkan Perawat di Klinik Tangerang, Polisi Tetapkan Tersangka!
35 Tahun Berlalu, Paus Fransiskus Jadi Paus ke-3 yang Sambangi Indonesia