KALTENGLIMA.COM - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyatakan bahwa upaya membebaskan anak-anak Indonesia dari stunting masih menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh pemerintah.
Ia berharap pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka dapat terus melanjutkan program percepatan penurunan stunting yang telah berjalan.
Ma'ruf Amin menegaskan pentingnya menjaga komitmen pemerintah baru dalam melanjutkan program ini agar hasil yang sudah dicapai dapat dipertahankan.
Baca Juga: Selain Peruri, Ini 2 Link Resmi Beli E-Materai untuk Daftar CPNS 2024
Dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Stunting Tahun 2024 yang digelar di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta pada Rabu (4/9/2024), Ma'ruf menyampaikan bahwa selama periode 2018-2023, angka stunting di Indonesia berhasil diturunkan sebesar 9,3 persen, dengan 2,6 juta anak berhasil diselamatkan dari stunting.
Prevalensi stunting turun dari 30,8 persen pada 2018 menjadi 21,5 persen pada 2023, yang merupakan penurunan satu setengah kali lebih cepat dibandingkan dengan periode 2013-2018.
Menurut Ma'ruf, peran kepemimpinan sangat krusial dalam keberhasilan pelaksanaan program percepatan penurunan stunting.
Baca Juga: BMKG Keluarkan Peringatan Dini Bersiap Kedatangan La Nina
Ia menekankan bahwa pencapaian program ini sebaiknya lebih baik daripada periode sebelumnya. Ma'ruf juga menyarankan agar pemerintahan Prabowo-Gibran menggunakan hasil evaluasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) periode 2020-2024 sebagai dasar untuk menyusun regulasi yang lebih efektif dalam mencapai target prevalensi stunting.
Ia juga menitipkan beberapa pesan untuk keberlanjutan program ini. Pertama, evaluasi dari program sebelumnya harus menjadi masukan utama untuk perbaikan ke depan, dengan penajaman intervensi agar program lebih tepat sasaran.
Kedua, diperlukan penguatan koordinasi lintas sektor di pusat dan daerah dengan pembagian peran yang jelas untuk menghindari tumpang tindih.
Baca Juga: Paus Fransiskus Naik Innova Menengah, Ternyata Disini Produksinya
Ketiga, pentingnya diseminasi pemahaman yang benar tentang stunting kepada masyarakat, karena pemahaman yang tepat merupakan langkah awal dalam melakukan intervensi yang efektif.
Artikel Terkait
Kemenkes RI Temukan Kasus Mpox Baru di Wilayah Ini
Sempat Diisukan ‘Menghilang’, Kaesang Hadiri Rapat di Kantor PSI Sore Ini
Menkominfo Respon Surat Edaran Adzan Magrib Televisi saat Misa Paus