KALTENGLIMA.COM - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung, menanggapi temuan mengenai subsidi listrik sebesar Rp 1,2 triliun yang diduga salah sasaran. Yuliot menyatakan bahwa pihaknya akan meneliti lebih lanjut temuan tersebut.
"Kami sedang memeriksa data-data yang tidak sesuai sasaran," ujar Yuliot di kantor Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Jakarta Timur, Kamis, 14 November 2024.
Yuliot menambahkan bahwa akan ada koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk PLN, untuk memahami lebih jelas apa yang dimaksud dengan subsidi yang salah sasaran ini.
Baca Juga: Polisi Usut Kasus Sabotase Kabel Pompa di Kemayoran
"Kami koordinasi dengan rekan-rekan di Ketenagalistrikan dan PLN untuk mengetahui lebih lanjut mengenai subsidi yang tidak tepat sasaran ini," jelasnya.
Menurut Yuliot, penting untuk memahami alasan di balik subsidi yang tidak tepat sasaran, karena penentuan penerima subsidi tidak bisa hanya berdasarkan jenis rumah yang dimiliki seseorang.
"Kadang kita melihat ketidaktepatan sasaran bukan hanya dari kondisi fisik bangunan, tetapi juga dari kondisi ekonomi masyarakat yang bersangkutan," tambahnya.
Baca Juga: Sri Mulyani Akan Kejar Underground Economy, Rencana Sudah Disusun Matang
Untuk mendapatkan data yang lebih lengkap, Yuliot juga berencana bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS). "Kami juga akan bekerja sama dengan BPS untuk mendapatkan data lebih rinci mengenai ketidaktepatan sasaran subsidi," ungkapnya.
Sebelumnya, Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) menemukan indikasi subsidi listrik salah sasaran untuk 10,6 juta pelanggan. Subsidi ini dinilai tidak tepat karena diberikan kepada masyarakat yang tidak tergolong miskin, yang berpotensi menimbulkan kerugian negara sekitar Rp 1,2 triliun.
Artikel Terkait
Emas Hari Ini Turun Drastis, Jadi Segini
Peringatan! Rekening yang Terlibat Judi Online Langsung Diblokir
Jadwal dan Tahapan Tes SKB CPNS 2024, Simak Selengkapnya!
Sri Mulyani Akan Kejar Underground Economy, Rencana Sudah Disusun Matang