KALTENGLIMA.COM - Banjir telah menjadi masalah yang kerap melanda Jakarta.
Persoalan ini pun menjadi salah satu topik yang dibahas dalam debat Pilgub.
Masing-masing pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur memiliki gagasan untuk mencegah banjir Jakarta.
Baca Juga: Masyarakat Harus Diberikan Pemahaman Politik, Ini Harapan Dewan
Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta menggelar debat terakhir menjelang perhitungan suara Pilkada 2024 pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, pada 27 November 2024.
Ajang debat yang diselenggarakan di Hotel Sultan Jakarta, pada Minggu, 17 November 2024 ini diikuti oleh paslon nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), paslon nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun) dan paslon nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel).
Debat pamungkas cagub-cawagub DKI Jakarta ini salah satunya membahas lingkungan perkotaan, terkhusus persoalan banjir yang hingga kini menjadi keresahan masyarakat setempat.
Baca Juga: Dewan Mura Minta Jangan Ada Intimidasi di Pilkada
Masalah penanganan banjir menjadi sub tema pembahasan yang menarik dalam debat antar tiga paslon pemimpin DKI Jakarta. Berikut ini rangkuman selengkapnya:
1. Dharma-Kun Sebut Banjir Kiriman Bisa Jadi Air Minum
Dalam kesempatan itu, Dharma meminta kepada warga DKI untuk memberinya kesempatan untuk menyelesaikan persoalan banjir.
Cagub nomor urut 2 itu berjanji akan menyelesaikan persoalan banjir dari hulu ke hilir di DKI Jakarta, jika terpilih memimpin selama lima tahun ke depan.
Baca Juga: Wujudkan Kemandirian Pangan, Begini Harapan Srikandi Dewan
"Berikan kami kesempatan dan kami selesaikan persoalan banjir ini dari hulu ke hilir, mulai dari normalisasi hingga naturalisasi," kata Dharma.
Artikel Terkait
5 Merek Susu Kambing Etawa Terbaik: Nutrisi Lengkap untuk Tubuh Sehat
Cara Deteksi Pneumonia Menurut Dokter Spesialis
Terungkap! Wasit yang Akan Memimpin Pertandingan Timnas Indonesia vs Arab Saudi
Paman Birin Mangkir dari Panggilan KPK Tanpa Keterangan
Ini Alasan Kimberly Ryder Sulit Lepas dari Pernikahan Toxic