KALTENGLIMA.COM - Pendakwah Miftah Maulana, atau yang lebih dikenal sebagai Gus Miftah, kembali menuai perhatian publik setelah insiden yang melibatkan ucapannya kepada seorang penjual es teh.
Dalam insiden tersebut, ia menggunakan kata-kata kasar "gobl*k," yang memicu reaksi keras dari warganet dan menjadi perbincangan di media sosial.
Meski telah menyampaikan permintaan maaf secara terbuka, banyak yang menilai tindakan tersebut tidak pantas, terutama mengingat posisinya sebagai seorang pendakwah.
Baca Juga: Raffi Ahmad Belum Lapor Harta Kekayaan Pasca Dilantik Sejak Oktober
Selain insiden tersebut, perhatian publik juga tertuju pada jam tangan mewah yang dikenakan Gus Miftah saat berdakwah.
Sebuah akun di media sosial X, @UmarHasibuan_, menyoroti jam tangan Rolex GMT-Master II 16710 Coke miliknya yang memiliki harga fantastis, berkisar antara Rp173 juta hingga Rp200 juta. Penampilan ini memicu kritik dari warganet, dengan sebagian menganggapnya sebagai simbol arogansi.
Topik mengenai kekayaan Gus Miftah pun mencuat. Kekayaannya berasal dari berbagai sumber, seperti Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman yang ia kelola, ceramah di berbagai tempat, termasuk klub malam dan diskotik, bisnis parfum D'Goes, hingga perannya sebagai brand ambassador PT Kanomas Arci Wisata. Gus Miftah juga menghasilkan pendapatan dari kanal YouTube-nya yang memiliki lebih dari 1 juta subscriber.
Baca Juga: Modus Baru! Narkoba Diubah Jadi Cairan Vape, Kapolri Minta Masyarakat Waspada
Baru-baru ini, ia dilantik sebagai utusan khusus Presiden Prabowo Subianto, dengan gaji dan tunjangan setara pejabat setingkat menteri. Jabatan ini memberikan tambahan penghasilan yang signifikan.
Dengan berbagai sumber pemasukan tersebut, tak heran jika kekayaan Gus Miftah kerap menjadi bahan perbincangan publik.
Artikel Terkait
Erick Thohir Pastikan Harga Tiket Pesawat Sudah Turun untuk Natal dan Tahun Baru
Cara Menteri Karding Cegah PMI Ilegal
Disebut Bukan Keturunan Ulama, Begini Penjelasan NU Soal Gus Miftah
Modus Baru! Narkoba Diubah Jadi Cairan Vape, Kapolri Minta Masyarakat Waspada