KALTENGLIMA.COM - Wakil Ketua Badan Penyelenggara Haji (BP Haji), Dahnil Anzar Simanjuntak, menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto menginginkan penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025 dilakukan secara transparan, akuntabel, aman, dan nyaman. Hal ini diungkapkan dalam dialog kolaborasi perhajian di Medan, Senin, 9 Desember.
Menurut Dahnil, BP Haji, yang setingkat kementerian, dibentuk untuk mengelola pelayanan ibadah haji secara terpadu. Langkah ini melibatkan berbagai instansi seperti Kementerian Kesehatan, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian Imigrasi.
"Saat ini masyarakat berpikir bahwa ibadah haji hanya tanggung jawab Kementerian Agama, padahal banyak pihak lain yang terlibat," jelasnya.
Baca Juga: Bus Dilarang Lewati Jalur Alternatif Puncak Bogor Selama Libur Natal dan Tahun Baru
Presiden Prabowo juga menginginkan BP Haji menjadi pusat kendali utama, sehingga pelayanan dapat lebih cepat dan terintegrasi. Struktur BP Haji nantinya akan diisi oleh berbagai institusi terkait, termasuk beberapa jenderal bintang dua dari kejaksaan dan KPK.
Saat ini, BP Haji tengah mempersiapkan struktur organisasi sambil menunggu revisi UU Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.
Ada tiga fokus utama yang diinginkan Presiden. Pertama, pelaksanaan ibadah haji harus aman, nyaman, dan efisien sebagai ritual tahunan yang melibatkan jutaan jamaah.
Baca Juga: Jaksa Tahan Dua Tersangka Baru Kasus Korupsi Troli Bandara Kualanamu
Kedua, ekosistem ekonomi haji perlu diberdayakan untuk memberikan dampak positif pada masyarakat, seperti pengelolaan asrama haji sebagai pusat ekonomi dan pengoptimalan klinik haji menjadi layanan kesehatan sepanjang tahun.
Ketiga, ibadah haji juga harus mencerminkan simbol kemajuan dan kebudayaan Indonesia. Dahnil menekankan bahwa kemabruran haji harus membawa manfaat besar bagi masyarakat, sebagaimana perjuangan tokoh besar seperti KH Hasyim Asyari dan KH Ahmad Dahlan yang terinspirasi setelah menunaikan ibadah haji. "Haji tidak hanya berhenti pada ritual, tetapi harus menjadi teladan dan simbol kebudayaan," tutup Dahnil.
Artikel Terkait
Walkot Mbak Ita Dipanggil KPK Terkait Kasus Korupsi Pemkot Semarang
Afung Dibebaskan di Kasus Tambang Timah, Terlepas dari Ancaman 16,5 Tahun Penjara
Ramai Disebut Gantikan Gus Miftah, Ini Profil Ustaz Adi Hidayat
Jaksa Tahan Dua Tersangka Baru Kasus Korupsi Troli Bandara Kualanamu