Selain itu, Bibit Siklon Tropis 97S juga berpotensi memicu gelombang laut setinggi 1,25 hingga 2,5 meter di perairan berikut:
- Perairan Selatan Jawa hingga NTB
- Selat Sunda bagian barat dan selatan
- Samudra Hindia selatan Jawa hingga NTB
- Samudra Hindia barat Bengkulu hingga Lampung.
Baca Juga: Penerima Bantuan Biaya Pendidikan Harus Tepat Sasaran, Begini kata Ketua Komisi I
Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto, menyebutkan bahwa bibit siklon ini diperkirakan memberikan dampak signifikan dalam tiga hari ke depan, terutama berupa intensitas hujan yang tinggi, angin kencang, dan gelombang tinggi di wilayah-wilayah tersebut.
Direktur Meteorologi Publik, Andri Ramdhani, menambahkan bahwa peningkatan curah hujan tidak hanya disebabkan oleh Bibit Siklon Tropis 97S, tetapi juga oleh aktivitas Monsun Asia dan seruakan dingin dari Asia yang memperkuat dinamika atmosfer.
Aktivitas gelombang Rossby Ekuatorial dan Kelvin turut berkontribusi pada peningkatan potensi hujan di wilayah Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua dalam sepekan ke depan.
Baca Juga: Hakim Sarankan Mat Solar Untuk Cabut Gugatan Sengketa Tanah, Ada Apa?
Melihat potensi cuaca ekstrem, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap hujan lebat disertai petir, serta risiko bencana seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan jalan licin.
Langkah antisipasi sangat penting untuk menjaga keselamatan masyarakat di wilayah terdampak.
Artikel Terkait
Biaya Haji 2025 Dipangkas Menjadi Rp55,43 Juta, Bagaimana Fasilitas yang Diberikan?
29 Rekomendasi Tanggal Cantik yang Cocok untuk Pernikahan di Tahun 2025
Raffi Ahmad akhirnya sudah Laporkan data ke LKHPN, bagaimana cara mengeceknya untuk masyarakat?