Polisi Ungkap Kasus Pengoplosan Beras Bulog di Depok, Satu Pelaku Diamankan

KALTENGLIMA.COM - Seorang pria bernama Viqi Elang Eko Saputro (29) ditangkap oleh pihak kepolisian di Depok, Jawa Barat, karena terbukti melakukan praktik pengoplosan beras.

Viqi menjalankan modus dengan mencampurkan beras Bulog, beras Demak merek Berlian, dan beras Menir sebelum mengemas ulang hasil campuran tersebut ke dalam kemasan baru bermerek Daun Suji dan Rinjani.

Kasus ini terungkap setelah penyidik Satreskrim Polres Metro Depok menerima laporan dari masyarakat mengenai dugaan pelanggaran terhadap perlindungan konsumen serta regulasi pangan.

Baca Juga: Sherly Tjoanda Jadi Gubernur Terkaya di Indonesia yang Dilantik Presiden Prabowo, Segini Hartanya

Berdasarkan informasi tersebut, polisi melakukan penyelidikan di Toko Elang Jaya Pasar Agung yang berlokasi di Jalan Proklamasi, Sukmajaya, Depok.

Saat penyelidikan berlangsung, polisi menemukan seorang karyawan toko bernama Subadri tengah mengoplos beras.

Ia diketahui sedang mencampurkan beras Bulog dengan beras merek Permata dan beras Menir sebelum dikemas ulang dalam ukuran 1 kilogram dengan merek Daun Suji dan Rinjani.

Baca Juga: Viral! Video Peristiwa Pasca Kecelakaan yang Menimpa Truk Bermuatan ATK dan Kasur Busa di Tol Cipularang

Berdasarkan hasil pemeriksaan, Subadri mengaku menjalankan praktik pengoplosan ini atas perintah pemilik toko, yaitu Viqi Elang Eko Saputro.

Viqi menginstruksikannya untuk mencampurkan 200 gram beras Bulog, 600 gram beras Demak merek Permata, dan 200 gram beras Menir dalam setiap kemasan. Untuk tugasnya tersebut, Subadri menerima upah sebesar Rp 1 juta per bulan.

Dari hasil penyelidikan lebih lanjut, diketahui bahwa Viqi mendapatkan beras Demak merek Permata dari Pasar Induk Cipinang dengan harga Rp 12.150 per kilogram.

Baca Juga: Tiga Remaja Ditangkap Polisi usai Terlibat Tawuran di Cikini, 4 Celurit Diamankan

Sementara itu, beras Menir ia peroleh seharga Rp 9.000 per kilogram. Untuk beras Bulog, Viqi membelinya dari seseorang bernama Adit dengan harga Rp 11.300 per kilogram. Adit sendiri diduga memiliki akses langsung ke Gudang Bulog yang berada di Sunter, Jakarta Utara.