Sebelum Investasi, Danantara Kaji Proyek Hilirisasi dan Data Center

KALTENGLIMA.COM - CEO BPI Danantara, Rosan Perkasa Roeslani, menyatakan bahwa pihaknya masih mengkaji berbagai proyek hilirisasi dan pembangunan pusat data sebelum menentukan arah investasi.

Ia menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi, seperti penciptaan lapangan kerja, pengurangan impor, peningkatan daya saing, nilai tambah ekonomi, serta prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan dana.

Selain itu, Rosan menegaskan bahwa investasi yang dilakukan harus memberikan dampak positif bagi generasi mendatang, sesuai dengan prinsip "we invest for the future."

Baca Juga: BNN Laporkan Peredaran Uang Transaksi Narkoba Capai Rp534 Triliun per Tahun

Dalam konferensi pers di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rosan mengungkapkan bahwa proyek-proyek yang sedang dikaji masih dalam tahap evaluasi oleh komite investasi dan tim pelaksana di berbagai level, termasuk operasional dan investasi.

Menurutnya, seluruh proses dilakukan secara profesional dengan analisis mendalam mengenai risiko, aspek hukum, administrasi, serta keseimbangan permintaan dan penawaran di masa depan.

Oleh karena itu, ia belum dapat mengungkapkan secara spesifik proyek mana yang akan menjadi sasaran investasi Danantara.

Baca Juga: Mendag Pastikan Minyakita yang Beredar Sudah Sesuai Takaran

Selain proyek hilirisasi dan pusat data, Danantara juga tengah mempertimbangkan investasi dalam pembangunan pembangkit listrik berbasis energi baru dan terbarukan (EBT).

Beberapa proyek tersebut termasuk dalam daftar proyek strategis nasional (PSN) untuk periode 2025–2029.

Rosan menekankan bahwa Danantara ingin menangkap seluruh potensi nilai tambah dari sektor-sektor tersebut, dengan mempertimbangkan daya saing dan keberlanjutan proyek dalam jangka panjang.