Baznas Ungkap Potensi zakat Fitrah RI Capai Rp8 Triliun

KALTENGLIMA.COM - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI mengungkapkan bahwa potensi zakat fitrah nasional pada tahun 2025 diperkirakan mencapai 604,8 juta ton beras atau setara dengan Rp8 triliun.

Perhitungan ini didasarkan pada harga rata-rata beras di setiap provinsi Indonesia, yaitu Rp14.337 per kilogram.

Potensi tersebut dihitung berdasarkan jumlah populasi Muslim di Indonesia yang mencapai 244,41 juta jiwa, dengan 91,43 persen di antaranya diperkirakan berada di luar garis kemiskinan, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) per September 2024.

Baca Juga: Update Kasus Tentara Tembak Polisi di Way Kanan, Dugaan Setoran Uang Sabung Ayam di Lampung Masuk ke Polsek dan Koramil

"Dengan pengelolaan yang baik, zakat fitrah tidak hanya menjadi ibadah wajib, tetapi juga instrumen strategis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujar Pimpinan Baznas RI Bidang Perencanaan, Kajian, dan Pengembangan, Zainulbahar Noor, dikutip dari ANTARA, Minggu (23/3).

Meski potensi zakat fitrah sangat besar, proyeksi pengumpulan zakat fitrah tahun ini baru diperkirakan mencapai Rp631,77 miliar.

Namun, dengan optimalisasi pengelolaan, pemanfaatan teknologi digital, serta koordinasi dengan berbagai lembaga zakat, angka ini bisa meningkat hingga Rp758,13 miliar.

Baca Juga: Bupati Bogor dan TNI-Polri Fasilitasi Lintasan Balap Lari bagi Remaja

Baznas juga menegaskan komitmennya untuk memperketat pengawasan terhadap pengelolaan zakat agar dana yang terhimpun benar-benar disalurkan sesuai dengan ketentuan syariah.

"Kami ingin memastikan bahwa setiap rupiah yang terhimpun memberikan manfaat nyata bagi mustahik," kata Zainulbahar.

Ia juga mengajak masyarakat untuk menyalurkan zakat fitrah melalui lembaga resmi agar distribusinya lebih efektif dan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan umat serta memperkuat ketahanan ekonomi nasional.

Baca Juga: Polres Depok Kerahkan 605 Personel Amankan Operasi Ketupat Jaya

"Harapan kami, zakat fitrah bukan hanya sekadar ibadah di bulan Ramadhan, tetapi juga bagian dari solusi sosial yang lebih luas," pungkasnya.