KALTENGLIMA.COM - Presiden Prabowo Subianto secara terbuka membahas berbagai polemik yang belakangan ini mencuat. Salah satunya adalah penolakan terhadap UU TNI yang telah disahkan oleh DPR, serta evaluasi terhadap kinerja pemerintahannya sendiri.
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo mengingatkan agar setiap aksi demonstrasi yang terjadi dapat dilihat dengan objektif. Pernyataan ini disampaikannya saat sesi bincang-bincang bersama tujuh jurnalis, yang dapat disaksikan di Youtube.
Prabowo juga menjawab pertanyaan mengenai penanganan aksi demo yang dianggap masih bersifat abusif. Ia menunjukkan rasa hormat terhadap berbagai jenis demonstrasi yang muncul dan menyerukan agar setiap aksi tetap berlangsung secara damai.
Baca Juga: Petasan Makan Korban di Pamekasan, Satu Tewas dan Delapan Diperiksa Polisi
"Masalah demo adalah biasa. Dalam negara sebesar kita, kan kita sudah sepakat berdemonstrasi, orang berdemo itu dijamin Undang-Undang Dasar. Kalau ada abusive, ya, kita harus investigasi, proses secara hukum kalau abusive. Tapi coba perhatikan secara objektif dan jujur. Apakah demo-demo itu murni atau ada yang bayar. Harus objektif, dong," kata Prabowo.
"Pertama, ada demo melawan efisiensi. Demo katanya dana pendidikan akan dikurangi. Jadi harus objektif, kita juga kita bukan anak kecil. Kita hormati hak untuk berdemo, asal demonya damai tidak mau menyulut kerusuhan. Nah kalau bakar-bakar ban, itu bukan damai," tambahnya.
Prabowo kemudian menceritakan pengalaman para petugas yang menjaga selama demonstrasi, di mana mereka seringkali dilempari plastik berisi air seni bahkan kotoran manusia. Oleh karena itu, ia selalu waspada terhadap kemungkinan adanya kekuatan asing yang berusaha menimbulkan perpecahan melalui aksi-aksi demonstrasi.
Baca Juga: Viral Aksi Parkir Liar di Pelabuhan Makassar, Polisi Tangkap Pelaku
"Dan kenapa abusive? Kita punya pengalaman, saya mantan petugas keamanan juga. Kadang-kadang petugas dilempar plastik kencing, kadang-kadang petugas dilempar plastik isinya kotoran manusia. Jadi selalu dalam pengelolaan suatu negara kita waspada apakah ada kelompok-kelompok atau kekuatan-kekuatan asing yang ingin adu domba," ucapnya.
Artikel Terkait
Tak Sempat Jalan Kaki, Latihan Simpel Ini Bisa Turunkan Kadar Gula Darah Usai Makan
Aceh Diguncang Gempa M 6,2 Pagi Buta, Warga Sumut Ikut Rasakan Getarannya
PLN Pastikan Tidak Ada Penyesuaian Tarif Listrik Pasca Lebaran
Pastikan Transparansi, KPK Nyatakan Siap Kawal Danantara
Dampak Tarif Trump Masih Terasa: Dolar AS Tembus Rp 17.200 hingga Emas Turun Drastis