"Dari 611 ton bumbu yang dibutuhkan, 475 ton sudah kita penuhi dari Indonesia. Artinya produk dalam negeri ikut serta dalam perhajian tahun ini dengan angka yang cukup signifikan," jelasnya.
Baca Juga: Dewan Wardatun Nur Jamilah Ajak Masyarakat Barut Jaga Kebersihan Lingkungan dan Keindahan Kota
Kementerian Agama (Kemenag) telah menyiapkan makanan siap saji untuk dikonsumsi oleh jemaah pada periode 7-15 Zulhijah 1446 H, yang jatuh pada sekitar 3-11 Juni 2025. Pertimbangan pemilihan makanan siap saji ini didasarkan pada prediksi bahwa kondisi lalu lintas di Makkah akan sangat padat pada tanggal tersebut, yang dapat menyulitkan proses distribusi makanan dari katering.
Makanan siap saji ini akan diproduksi di Indonesia, dengan jumlah sekitar 2,4 juta paket yang akan langsung didatangkan dari tanah air.
"Lauk siap saji ini diproduksi di dalam negeri. Sampai sekarang, perusahaan yang akan melayani jemaah haji kita sudah mendatangkan 2,4 juta paket makanan siap saji, ada rendang, opor dan lain sebagainya. Mudah-mudahan dengan itu semua kepuasan jemaah terhadap layanan konsumsi tahun ini semakin meningkat," ujar Muchlis.
Baca Juga: Kepada Siswa SMA TN, Mensesneg: Berjuang untuk Bangsa Bukan untuk Diri Sendiri
Muchlis menyatakan bahwa Kementerian Agama untuk pertama kalinya menjalin kerja sama dengan delapan perusahaan dalam menyediakan layanan bagi 203. 320 jemaah haji. Kerjasama ini mencakup berbagai pelayanan selama puncak haji yang berlangsung di Arafah, Muzdalifah, dan Mina pada tanggal 8-13 Zulhijah 1446 H, yang diperkirakan jatuh pada 4-9 Juni 2025.
Ia menandaskan bahwa keterlibatan delapan perusahaan ini adalah suatu inovasi dalam pelayanan jemaah haji Indonesia di Arab Saudi. Sebelumnya, layanan bagi jemaah haji Indonesia disiapkan melalui para Syekh dari Jawa pada rentang waktu 1950-1970-an. Pada tahun 1981-1983, para Syekh. . .
"Kalau dari Malaysia, Indonesia, Singapore, Brunei, Thailand itu muassasahnya namanya Asia Tenggara. Jadi mesti kita dilayani ke situ," sebutnya.
Baca Juga: TREASURE dan MYTRO Akan Meriahkan Panggung Allo Bank Festival Tahun 2025
Antara tahun 2021 hingga 2023, Kerajaan Arab Saudi mengusulkan agar muassasah ini bertransformasi menjadi sebuah perusahaan guna mencapai tingkat profesionalisme yang lebih tinggi. Saat ini, penyedia layanan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina tidak lagi terbatasi oleh aspek geografis.
"Ketika kita mulai penyediaan barang dan jasa pada Desember 2024, ada 43 perusahaan yang mendaftar. Lalu 16 yang presentasi dan mengajukan penawaran setelah proses verifikasi. Dari 16 itu kita pilih delapan yang terbaik. Delapan perusahaan itu yang nanti akan melayani jemaah haji kita mulai dari kedatangan sampai kepulangan, termasuk di masa puncak di Arafah, Muzdalifah, Mina," ucapnya.
Artikel Terkait
Siswa SMA di Korea Selatan Tusuk Lima Orang di Sekolah, Apa Penyebabnya?
Berapa Lama ASI Dapat Bertahan? Ini Cara Menyimpan dan Mencairkannya
Gejala Diabetes yang Muncul di Malam Hari: Segera Periksa Jika Anda Mengalaminya
Cara Melaporkan Penipuan Online Melalui WhatsApp di Android dan iOS
Persiapkan Panen Jagung Tahap II: Strategi Gugus Tugas Ketahanan Pangan Polri