Diet 'Puasa' vs Menghitung Kalori: Mana yang Lebih Efektif untuk Menurunkan Berat Badan?

photo author
- Sabtu, 10 Mei 2025 | 09:37 WIB
Ilustrasi diet. (pexels / Ketut Subiyanto)
Ilustrasi diet. (pexels / Ketut Subiyanto)

KALTENGLIMA.COM - Diet 'puasa' atau intermittent fasting (IMF) dan hitung kalori merupakan dua metode diet populer yang biasanya dilakukan untuk menurunkan berat badan. Sebuah studi terbaru menemukan bahwa IMF 4:3 mempunyai dampak yang lebih besar dibandingkan hitung kalori. IMF 4:3 merupakan diet yang dilakukan dengan membatasi asupan selama 3 hari (tidak berturut-turut) dalam seminggu, sementara 4 hari lainnya diperbolehkan makan secara normal.

Seorangeneliti di Amerika Serikat, menemukan pendekatan ini menghasilkan penurunan berat badan rata-rata 7,6 persen selama setahun. Ini lebih besar jika dibandingkan hitung kalori sebesar 5 persen.

"Bagi saya itu mengejutkan dan menyenangkan karena hasilnya lebih baik," kata ahli endokrinologi Victoria Catenacci dari Universitas Colorado dikutip dari Science Alert.

Baca Juga: Kakorlantas Mendalami Dugaan Kerusakan Rem dalam Kecelakaan Bus ALS di Padang Panjang

Penelitian melibatkan 165 orang dengan permasalahan lebihnya berat badan dengan usia 18-60 tahun. Mereka diminta melakukan IMF dan hitung kalori selama 12 bulan, sembari merekomendasikan peningkatan aktivitas fisik. Kelompok IMF diminta menerapkan pembatasan asupan kalori sebesar 80 persen selama 3 hari dalam seminggu, tanpa pembatasan apapun di sisa harinya (makan sehat tetap dianjurkan). Kelompok hitung kalori diminta untuk mengurangi asupan kalori harian mereka sebesar 34 persen tiap hari.

Hasil yang diberikan yaiti, terjadi penurunan berat badan bervariasi pada kedua kelompok tapi orang-orang yang IMF mengalami penurunan rata-rata 7,7 kg, lebih banyak dari orang-orang yang hitung kalori dengan 4,8 kg.

"Pesan yang lebih penting bagi saya adalah bahwa ini adalah strategi diet yang merupakan alternatif berbasis bukti, terutama bagi orang-orang yang telah mencoba diet pembatasan kalori harian dan merasa kesulitan," kata Catenacci.

Baca Juga: Nenek Dianiaya gegara Curi Bawang di Boyolali Banjir Donasi, Ada dari Anggota DPR

Peneliti juga memberi catatan terkait peserta kelompok IMF hanya mencatat hari-hari puasa mereka. Ada kemungkinan mereka juga membatasi asupan kalori pada hari-hari tidak puasa. Mereka berpendapat kelompok IMF mungkin cenderung lebih mampu mematuhi pola makan mereka. Ini bisa dianggap hal positif lantaran program penurunan berat badan akan lebih efektif jika mudah diikuti.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wanda Hanifah Pramono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bupati Bekasi Jadi Tersangka KPK Punya Harta Rp 79,1 M

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

KLH Angkut 116 Ton Sampah di Pasar Cimanggis Tangsel

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:50 WIB
X