Mengenal Kemarau Basah yang Terjadi di Indonesia dan Kapan Berakhirnya?

photo author
- Jumat, 30 Mei 2025 | 16:20 WIB
Ilustrasi kemarau. (AI-Generated)
Ilustrasi kemarau. (AI-Generated)

KALTENGLIMA.COM - Saat ini, sebagian wilayah Indonesia sedang mengalami kondisi cuaca yang cukup tidak biasa. Meskipun seharusnya sudah memasuki musim kemarau, hujan dengan intensitas tinggi masih sering terjadi.

Fenomena ini dikenal sebagai kemarau basah, yaitu kondisi ketika hujan tetap turun meski secara kalender cuaca seharusnya sudah masuk musim kering.

Kemarau basah merupakan bentuk anomali iklim, yaitu suatu penyimpangan dari pola cuaca normal. Salah satu penyebab utamanya adalah suhu permukaan laut di sekitar Indonesia yang lebih hangat dari biasanya, sehingga meningkatkan penguapan dan memicu terbentuknya awan hujan.

Baca Juga: Long Weekend, Polisi Siapkan Ganjil Genap hingga One Way di Bogor

Selain itu, lemahnya hembusan angin kering dari Australia yang biasanya mendominasi musim kemarau, turut memungkinkan hujan tetap turun.

Faktor lain yang memicu kemarau basah adalah fenomena La Nina dan IOD negatif. La Nina menyebabkan suhu laut di sekitar Indonesia menjadi lebih hangat, sedangkan IOD negatif terjadi ketika suhu laut di Samudra Hindia bagian timur meningkat, sementara bagian baratnya mendingin.

Kombinasi kondisi-kondisi ini membuat pembentukan awan hujan menjadi lebih mudah, walaupun sedang musim kemarau. Menurut BMKG, fenomena ini diperkirakan masih bisa berlangsung hingga Agustus 2025.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Dedy Hermawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bupati Bekasi Jadi Tersangka KPK Punya Harta Rp 79,1 M

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

KLH Angkut 116 Ton Sampah di Pasar Cimanggis Tangsel

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:50 WIB
X