KALTENGLIMA.COM - Akhir-akhir ini platform milik Meta seperti Facebook, Instagram, dan Threads, dikabarkan banyak ditinggal oleh pengguna di Amerika Serikat.
Hal tersebut diketahui dari tren pencarian Google yang menunjukkan adanya peningkatan pencarian cara menghapus akun Facebook, Instagram, dan Threads. Ditinggalnya Instagram dkk ini meningkat usai CEO Meta Mark Zuckerberg menyetop sistem pengecekan fakta pihak ketiga, melonggarkan moderasi konten, dan membatalkan batasan konten politik di feed pengguna.
Langkah yang diterapkan oleh Zuck ini dinilai untuk mendukung pemerintahan Trump. Selain itu, langkah ini dianggap akan punya implikasi serius terhadap penyebaran ujaran kebencian, kekerasan, dan misinformasi yang makin pesat.
Baca Juga: Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia: Calon Lawan s Indonesia di Ronde 4
Pencarian Google untuk penelusuran sejenis, misalnya "cara menghapus semua foto Facebook", "alternatif untuk Facebook", "cara keluar dari Facebook", "cara menghapus akun Thread", dan "cara menghapus akun Instagram tanpa login" mengalami peningkatan sangat drastis usai Meta menerapkan kebijakan tersebut.
Bahkan kata kunci "cara menghapus Facebook secara permanen" mendapat skor maksimal di tingkat ketertarikan tertinggi di Google Trends.
Sebenarnya Meta telah ada di "jalan yang benar" selama bertahun-tahun, yakni menerapkan kebijakan pengecekan fakta dan moderasi konten misinformasi dan ujaran kekerasan. Tetapi, semuanya itu langsung hilang usai Trump dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat.
Baca Juga: Usai Takluk dari Timnas Indonesia, Ini Komentar Berkelas Pelatih China
Bahkan, dalam dokumen internal Facebook yang bocor terungkap jika Facebook membiarkan gerakan Stop the Steal yang diinisiasi oleh sekutu Trump. Padahal Facebook telah mengetahui cara mengurangi penyebaran polarisasi politik, teori konspirasi, dan juga ujaran kekerasan.
Selain itu, Instagram juga banyak ditinggal para seniman sebab diketahui melatih model AI menggunakan foto pengguna Instagram dan Facebook. Hal itu membuat kesal para seniman sebab karyanya banyak ditiru oleh model AI Meta.
Bahkan, dalam dokumen internal Facebook yang bocor terungkap jika Facebook membiarkan gerakan Stop the Steal yang diinisiasi oleh sekutu Trump. Padahal Facebook telah mengetahui cara mengurangi penyebaran polarisasi politik, teori konspirasi, dan juga ujaran kekerasan.
Baca Juga: ESDM Umumkan Nama-Nama Perusahaan Tambang yang Miliki Izin Beroperasi di Wilayah Raja Ampat
Selain itu, Instagram juga banyak ditinggal para seniman sebab diketahui melatih model AI menggunakan foto pengguna Instagram dan Facebook. Hal itu membuat kesal para seniman sebab karyanya banyak ditiru oleh model AI Meta.
Artikel Terkait
Pelatih Timnas Inggris Kritik Keseriusan Anak Asuhnya Usai Laga Melawan Andorra
Cristiano Ronaldo Tak Berminat Main di Piala Dunia Antarklub
Partai Golkar Dukung Penghentian Sementara Aktivitas Penambangan Nikel di Raja Ampat
Polda Jawa Tengah Sembelih 808 Ekor Sapi Kurban, Bakal Dibagikan ke Ribuan Warga
Empat Remaja di Menteng Terancam 10 Tahun Penjara Akibat Kedapatan Bawa Celurit