Gubernur dan Bupati pastikan tak ada kerusakan di Pulau Gag

photo author
- Minggu, 8 Juni 2025 | 18:54 WIB
Potret Aktivitas Pertambangan Nikel di Pulau Gag Raja Ampat (Tangkapan Layar YouTube Greenpeace Indonesia)
Potret Aktivitas Pertambangan Nikel di Pulau Gag Raja Ampat (Tangkapan Layar YouTube Greenpeace Indonesia)

KALTENGLIMA.COM - Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, secara tegas membantah tudingan bahwa aktivitas pertambangan nikel oleh PT Gag Nikel di Pulau Gag, Kabupaten Raja Ampat, telah menyebabkan kerusakan lingkungan.

Pernyataan ini disampaikan Elisa usai mendampingi Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, dalam kunjungan langsung ke lokasi tambang.

Elisa menyatakan bahwa informasi dan foto yang beredar di media sosial—yang memperlihatkan laut berwarna cokelat dan diduga tercemar—tidak benar alias hoaks.

Baca Juga: Jemaah Haji OKU Timur Tutup Usia Saat Beribadah di Makkah

Menurutnya, setelah dilakukan pengecekan langsung di lapangan, air laut di sekitar lokasi tambang masih dalam kondisi jernih dan berwarna biru. Ia menduga foto tersebut tidak diambil dari Pulau Gag.

Lebih lanjut, Elisa menilai bahwa PT Gag Nikel telah menjalankan operasionalnya sesuai ketentuan. Ia menyebut bahwa proses eksplorasi diikuti dengan reklamasi dan reboisasi, serta pelabuhan pengangkutan yang tidak mencemari perairan sekitar.

Ia juga mengungkapkan bahwa warga Pulau Gag menolak penutupan tambang, karena menilai keberadaan perusahaan justru meningkatkan kesejahteraan mereka.

Baca Juga: Jemaah Haji OKU Timur Tutup Usia Saat Beribadah di Makkah

Senada dengan Elisa, Bupati Raja Ampat, Orideko Burdam, menyampaikan bahwa pengelolaan tambang oleh PT Gag Nikel dinilai baik dan tidak menimbulkan kerusakan seperti yang ramai diberitakan.

Ia juga menyampaikan aspirasi masyarakat agar pemerintah tidak menutup tambang tersebut, namun mendorong peningkatan pengawasan terhadap pengelolaan lingkungan, khususnya dalam hal kepatuhan terhadap dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).

Baik Elisa maupun Orideko menekankan pentingnya keseimbangan antara kegiatan ekonomi dan perlindungan lingkungan, dengan menegaskan bahwa selama perusahaan menaati regulasi, aktivitas tambang dapat terus berjalan demi mendukung kesejahteraan masyarakat Pulau Gag.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Laili Rukhmina

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bupati Bekasi Jadi Tersangka KPK Punya Harta Rp 79,1 M

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

KLH Angkut 116 Ton Sampah di Pasar Cimanggis Tangsel

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:50 WIB
X