DKI Siap Bekerja Sama dengan Pemprov Jabar Urus Perbaikan Jalan di Parung Panjang

photo author
- Rabu, 18 Juni 2025 | 08:24 WIB
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi (Instagram @pramonoanungw)
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi (Instagram @pramonoanungw)

KALTENGLIMA.COM - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung merespons Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi terkait kerusakan di kawasan Parung Panjang akibat distribusi material pembangunan Jakarta. Pramono menyatakan bahwa ia siap untuk berkolaborasi dengan Pemprov Jabar menyelesaikan masalah kawasan tersebut.

"Pokoknya kalau kolaborasi, Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta dengan siapa saja siap," tutur Pramono di Balai Kota Jakarta.

Diketahui sebelumnya, pada momen Rapat Gubernur Forum Kerja Sama Daerah Mitra Praja Utama (FKD-MPU) di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (17/6), Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan, Pemprov Jabar tidak bisa menangani perbaikan infrastruktur di Parung Panjang, Kabupaten Bogor, sendirian. Menurutnya, dibutuhkan dana sekitar Rp 1,2 triliun untuk membangun ulang kawasan itu secara menyeluruh.

Baca Juga: Fenomena Musim Kemarau Basah Terjadi di Indonesia, Ini Dampaknya terhadap Kulit

"Baru tahun ini pemerintah provinsinya turun tangan menangani. Kalau dibuat jalan bermutu itu memerlukan Rp 1,2 triliun. Tetapi tidak mungkin Jawa Barat Rp 1,2 triliun untuk recovery satu kecamatan, karena kita sangat luas kecamatannya lebih dari 600 kecamatan," kata Dedi.

Dedi menyampaikan, Parung Panjang selama ini menjadi kawasan hulu yang memasok material bangunan untuk proyek-proyek besar di Jakarta dan Tangerang. Namun, dampak distribusi material tersebut mengakibatkan infrastruktur rusak parah dan warga sekitar menderita, salah satunya akibat meningkatnya kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

"Infrastrukturnya hancur total, masyarakatnya kena ISPA," ungkapnya.

Baca Juga: Waspadai, Ini Kebiasaan yang Membuat Perempuan Menjadi Tua Lebih Awal

Menurutnya, perlu ada kesadaran kolektif dari daerah penerima manfaat, khususnya Jakarta dan Banten, untuk ikut bertanggung jawab membenahi kerusakan yang ditimbulkan akibat pertumbuhan ekonomi di wilayah mereka.

"Harus ada yang dibicarakan dengan Tangerang dengan DKI, pertumbuhan pembangunan yang terjadi di Jakarta yang melahirkan multiplier effect dan lahirnya orang-orang kaya baru di bidang properti, itu melahirkan kemiskinan dan residu pembangunan penderitaan bagi rakyat Jabar, harus ada recovery yang dilakukan secara bersama," tambahnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wanda Hanifah Pramono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bupati Bekasi Jadi Tersangka KPK Punya Harta Rp 79,1 M

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

KLH Angkut 116 Ton Sampah di Pasar Cimanggis Tangsel

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:50 WIB
X