Operasi Modifikasi Cuaca Jabodetabek dari BNPB Dijadwalkan Sampai Jumat

photo author
- Kamis, 10 Juli 2025 | 20:05 WIB
BNPB melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC). (Ketua Satgas Informasi dan Data BPBD Prov. Kalbar ))
BNPB melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC). (Ketua Satgas Informasi dan Data BPBD Prov. Kalbar ))

KALTENGLIMA.COM - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan bahwa operasi modifikasi cuaca di wilayah Jabodetabek akan terus dilakukan hingga Jumat, 11 Juli, sebagai langkah pencegahan terhadap bencana hidrometeorologi.

Namun, pelaksanaan operasi ini bisa saja diperpanjang jika prakiraan menunjukkan potensi curah hujan tinggi. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan bahwa operasi ini dijalankan secara intensif selama 24 jam dan merupakan hasil kerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Tujuannya adalah untuk mengurangi intensitas hujan di wilayah padat penduduk tersebut guna menekan risiko bencana banjir atau longsor.

Baca Juga: Menteri Kebudayaan Sebut Pacu Jalur sebagai Ekspresi Budaya Masyarakat Kuansing

Sejak dimulai, tercatat sudah ada 18 sorti penerbangan yang membawa bahan semai berupa natrium klorida (NaCl) untuk menyebarkannya ke awan-awan berpotensi hujan di pesisir utara dan selatan Jawa Barat.

Meski prakiraan cuaca menunjukkan adanya peningkatan curah hujan dalam satu hingga dua hari ke depan, BNPB dan BMKG masih menganalisis kemampuan permukaan wilayah Jabodetabek dalam menyerap air hujan tersebut.

Hal ini penting mengingat Indonesia bagian timur juga menunjukkan peningkatan aktivitas gelombang atmosfer yang dapat memicu hujan lebat.

Baca Juga: Emirates Kerjasama Awal untuk Tambahkan Pembayaran Via Kripto

Direktur Tata Kelola Modifikasi Cuaca BMKG, Budi Harsoyo, menjelaskan bahwa gelombang atmosfer tropis telah memicu tingginya curah hujan di wilayah selatan Indonesia seperti Jawa dan Bali, yang berdampak langsung pada banjir di Jabodetabek dalam beberapa hari terakhir.

Menurutnya, modifikasi cuaca yang telah dilakukan berhasil menurunkan curah hujan secara signifikan. Namun, keputusan untuk melanjutkan operasi ini akan didasarkan pada hasil evaluasi terhadap ancaman bencana dan daya serap wilayah terhadap curah hujan yang diprediksi.

Jika curah hujan yang akan datang masih dalam batas yang bisa ditangani, maka operasi bisa dihentikan. Sebaliknya, jika potensi bahaya masih tinggi, operasi kemungkinan besar akan diperpanjang.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Laili Rukhmina

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bupati Bekasi Jadi Tersangka KPK Punya Harta Rp 79,1 M

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

KLH Angkut 116 Ton Sampah di Pasar Cimanggis Tangsel

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:50 WIB
X