Tim DVI Hati-hati Identifikasi Jasad Korban Heli Jatuh di Kalsel karena Proses Pembusukan

photo author
- Minggu, 7 September 2025 | 09:59 WIB
Identifikasi Korban Jatuhnya Helikopter di Tanah Bumbu. (Foto: Dok. Tim DVI Polda Kalsel - INDEPENDENMEDIA.ID)
Identifikasi Korban Jatuhnya Helikopter di Tanah Bumbu. (Foto: Dok. Tim DVI Polda Kalsel - INDEPENDENMEDIA.ID)

KALTENGLIMA.COM - Tim Identifikasi Korban Bencana (DVI) menegaskan bahwa proses identifikasi korban kecelakaan helikopter BK117 D3 yang jatuh di kawasan hutan Desa Emil Baru, Mentewe, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, harus dilakukan dengan penuh ketelitian dan kehati-hatian.

Kabid Dokkes Polda Kalsel, Kombes Pol dr. Muhammad El Yandiko, menyampaikan bahwa pihaknya mengutamakan akurasi dan ketepatan sehingga tidak bisa tergesa-gesa dalam menentukan identitas korban.

Hal ini menjadi penting karena terdapat tiga jasad WNI yang sulit dikenali akibat kondisi tubuh hangus terbakar dan mengalami pembusukan lanjut.

Baca Juga: Polrestabes Semarang dan Polda Jateng Olah TKP Tewasnya Mahasiswa Unnes Saat Demo

Yandiko menekankan bahwa tim akan terus mengumpulkan data tambahan hingga benar-benar yakin, sebab hasil identifikasi harus dapat dipertanggungjawabkan. Ia pun meminta keluarga korban untuk bersabar menunggu proses tersebut.

Dalam pelaksanaannya, Tim DVI menggunakan tiga standar utama, yakni sidik jari, pemeriksaan gigi, dan tes DNA. Namun, identifikasi menjadi sulit karena sidik jari rusak akibat pembusukan dan luka bakar, sedangkan kondisi gigi tidak lengkap pada beberapa jasad.

Oleh karena itu, tes DNA menjadi langkah terakhir meskipun membutuhkan waktu lebih lama.

Baca Juga: 8 Jasad Korban Heli Jatuh di Kalsel Teridentifikasi, 3 Harus dengan DNA

Hingga Sabtu, 6 September, Tim DVI telah berhasil mengidentifikasi tiga korban WNA dari delapan korban kecelakaan.

Sementara itu, dari lima korban WNI yang belum dikenali, dua di antaranya sudah mulai mengarah pada identitas yang lebih jelas tanpa harus melalui uji DNA, meski masih dalam proses pendalaman.

Adapun korban kecelakaan meliputi pilot Kapten Haryanto asal Batam, teknisi Hendra Darmawan dari Luwu, Sulawesi Selatan, serta enam penumpang yaitu Mark Werren asal Australia, Santha Kumar Prabhakaran dari India, Claudine Pereira Quito dari Brasil, Iboy Irfan Rosa dari Kuantan Singingi, Riau, Yudi Febrian Rahman dari Pekanbaru, Riau, dan Andys Rissa Pasulu dari Balikpapan, Kalimantan Timur.

Baca Juga: Pj Bupati Barito Utara Hadiri Pelantikan Pengurus Perbakin Masa Bakti 2025–2029

Bangkai helikopter ditemukan Tim SAR pada Rabu, 3 September, pukul 14.45 WITA, sekitar 700 meter dari titik koordinat yang sebelumnya diberikan KNKT, setelah hilang kontak sejak Senin, 1 September, pukul 08.54 WITA. Seluruh jasad berhasil dievakuasi pada Kamis, 4 September, sekitar pukul 21.50 WITA.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Laili Rukhmina

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bupati Bekasi Jadi Tersangka KPK Punya Harta Rp 79,1 M

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

KLH Angkut 116 Ton Sampah di Pasar Cimanggis Tangsel

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:50 WIB
X