KALTENGLIMA.COM - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa isu pemutusan hubungan kerja massal di PT Gudang Garam Tbk tidak benar.
Ia menjelaskan bahwa yang sebenarnya terjadi adalah program pensiun dini yang ditawarkan oleh manajemen kepada karyawan, bukan PHK massal seperti yang ramai diberitakan di media sosial maupun media online.
Khofifah menambahkan, program pensiun dini ini telah berlangsung cukup lama dan hanya melibatkan sebagian kecil karyawan.
Baca Juga: PT Freeport Hentikan Sementara Penambangan Bawah Tanah di Area GBC
Hingga saat ini, tercatat sekitar 200 karyawan yang mengajukan pensiun dini, dan prosesnya pun sudah berjalan beberapa waktu. Ia menegaskan bahwa hal tersebut bukanlah pemutusan kerja secara besar-besaran.
Isu tersebut mencuat setelah beredarnya video viral di media sosial yang memperlihatkan perpisahan pekerja di salah satu pabrik Gudang Garam di Tuban.
Video itu memicu spekulasi adanya PHK massal akibat kondisi keuangan perusahaan yang menurun, termasuk penurunan laba bersih hingga 87,3 persen pada semester I-2025.
Baca Juga: DPRD Mura Paripurna Bahas Dua Raperda dan Perubahan APBD 2025
Namun, Kepala Disnakertrans Jawa Timur, Sigit Priyanto, memastikan hal itu hanya program pensiun dini, sejalan dengan bantahan manajemen Gudang Garam yang menegaskan pabrik di Tuban tetap beroperasi normal dengan jumlah pekerja sekitar 800–850 orang.
Meski demikian, data laporan tahunan menunjukkan adanya penurunan jumlah karyawan dalam beberapa tahun terakhir, yang diduga terkait restrukturisasi akibat kenaikan cukai rokok dan maraknya peredaran rokok ilegal.
Artikel Terkait
Presiden Prabowo Reshuffle Lima Menteri dan Bentuk Kementerian Haji dan Umrah, Ini Daftarnya
Istri Nadiem Makarim Jenguk Suami di Rutan Terkait Kasus Korupsi Chromebook
Kasus Pembunuhan Satu Keluarga di Indramayu, Pelaku Berhasil Ditangkap Polisi
Bupati Bogor Sebut Korban Ambruknya Majelis Tembus Lebih dari 80 Orang