KALTENGLIMA.COM - Pengamat hukum pidana Universitas Bung Karno, Hudi Yusuf, mendesak Kejaksaan Agung (Kejagung) segera membuka secara jelas keuntungan yang diterima eks Mendikbudristek Nadiem Makarim, Google, serta para vendor dalam kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook Kemendikbudristek.
Menurutnya, meskipun kehati-hatian Kejagung dalam menetapkan tersangka dari pihak perusahaan atau vendor bisa dimaklumi, hal itu tidak boleh menjadi alasan untuk berlarut-larut dalam mengungkap siapa saja pihak yang paling diuntungkan.
Hudi menekankan, setelah Nadiem Makarim ditahan, seharusnya langkah Kejagung untuk menentukan pihak yang diuntungkan menjadi lebih mudah.
Baca Juga: Hilang Saat Bermain, Seorang Bocah Tunawicara Tewas di Empang Bogor
Ia menilai tidak ada alasan bagi penyidik untuk menunda atau memperpanjang proses tersebut, mengingat tersangka utama sudah ditetapkan.
Dengan demikian, pengungkapan keuntungan yang mengalir kepada pihak lain semestinya bisa segera diumumkan ke publik.
Sebelumnya, Kejagung menanggapi pernyataan kuasa hukum Nadiem, Hotman Paris, yang menyebut kliennya tidak pernah menerima keuntungan dari kasus tersebut.
Baca Juga: Erick Thohir sebut Indonesia Jadi Negara Asia Pertama yang Gunakan VAR untuk Liga 2
Hotman bahkan membandingkannya dengan kasus mantan Mendag Thomas Trikasih Lembong yang juga pernah terseret dugaan korupsi.
Namun, Kapuspenkum Kejagung, Anang Supriatna, menegaskan bahwa tindak pidana korupsi tidak hanya terkait upaya memperkaya diri sendiri, melainkan juga memperkaya pihak lain.
Hal ini pula yang menjadi dasar jerat pasal terhadap Nadiem cs, sementara penyidik Jampidsus masih menelusuri bukti mengenai keuntungan yang diterima baik oleh Nadiem maupun pihak perusahaan seperti Google dan vendor yang terlibat dalam pengadaan Chromebook untuk program digitalisasi pendidikan periode 2019–2022.
Artikel Terkait
Ledakan Tabung Gas di Laundry Kemayoran Lukai Dua Orang
Eko Patrio Minta Penangguhan Penahanan untuk Pelaku Pencurian Kucingnya
Menteri Lingkungan Hidup: Kekurangan Tutupan Hutan Picu Banjir Besar di Bali
Presiden Prabowo Tinjau Dampak Bencana Banjir di Bali