KALTENGLIMA.COM - Ketua MPR RI Ahmad Muzani menyampaikan rasa duka yang sangat mendalam atas wafatnya 67 santri dalam peristiwa tragis runtuhnya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur.
Ia menilai kejadian tersebut sebagai musibah yang amat menyayat hati dan mengguncang perasaan seluruh masyarakat.
Muzani mengungkapkan keprihatinannya yang besar terhadap banyaknya korban jiwa yang timbul akibat insiden tersebut serta menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada para keluarga korban yang tengah berduka.
Baca Juga: Ayah dan Anak di Bandung Diringkus Polisi Kasus Curanmor
Dalam pernyataannya, Muzani berharap agar tragedi ini dapat menjadi pelajaran penting bagi seluruh pengelola lembaga pendidikan, baik yang berbasis keagamaan maupun umum.
Ia menekankan pentingnya penerapan standar konstruksi bangunan yang memadai demi menjamin keamanan dan keselamatan para siswa, santri, serta tenaga pendidik di lingkungan pendidikan.
Menurutnya, keselamatan penghuni gedung harus menjadi prioritas utama dalam setiap proses pembangunan agar kejadian serupa tidak kembali terjadi di masa mendatang.
Baca Juga: Program MBG di Barito Utara Sudah Berjalan dengan Baik, Diperpanjang Jadi Enam Hari Sekolah
Selain itu, Muzani menyerukan kepada Kepolisian Republik Indonesia untuk segera melakukan penyelidikan mendalam dan menuntaskan kasus runtuhnya bangunan tersebut.
Ia menyatakan keyakinannya bahwa aparat kepolisian akan mampu menjalankan tugasnya dengan profesional dan transparan, sehingga hasil investigasi dapat dijadikan dasar untuk memperbaiki sistem keselamatan bangunan di lingkungan pendidikan di seluruh Indonesia.
Sebagaimana diketahui, proses evakuasi terhadap para korban runtuhnya bangunan tiga lantai Pondok Pesantren Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, telah selesai dilaksanakan pada Selasa, 7 Oktober.
Baca Juga: Dua Pengedar Ganja di Batam Diringkus usai Polisi Lakukan Penyamaran
Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, serta relawan telah berhasil mengevakuasi seluruh korban dari reruntuhan bangunan.
Berdasarkan data akhir, total korban mencapai 171 orang, dengan 104 orang dinyatakan selamat dan 67 orang meninggal dunia, termasuk delapan bagian tubuh korban yang berhasil diidentifikasi oleh tim forensik.
Artikel Terkait
Update Data Korban Ponpes Sidoarjo Ambruk, Basarnas: 59 Meninggal
Wanita di Konawe Utara Hilang Diterkam Buaya Usai Bersih-bersih di Sungai Lasolo
Gegara Tak Ada Makanan di Rumah, Suami di Sultra Tega Bunuh Istri
Dua Pengedar Ganja di Batam Diringkus usai Polisi Lakukan Penyamaran