Atasi Panas Ekstrem, Pramono Perpanjang Operasi Modifikasi Cuaca dan Gencarkan Penanaman Pohon

photo author
- Kamis, 16 Oktober 2025 | 18:52 WIB
Ilustrasi cuaca panas. (Getty Images/iStockphoto : lamyai)
Ilustrasi cuaca panas. (Getty Images/iStockphoto : lamyai)

KALTENGLIMA.COM - Dalam sepekan terakhir, suhu udara di Jakarta terus menunjukkan peningkatan yang signifikan.

Menanggapi kondisi ini, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menginstruksikan jajaran Pemerintah Provinsi DKI untuk segera melakukan langkah mitigasi guna mengurangi dampak panas ekstrem yang dirasakan masyarakat.

Staf Khusus Gubernur Bidang Komunikasi Sosial, Chico Hakim, menjelaskan bahwa instruksi tersebut mencakup tindakan langsung di lapangan seperti pelaksanaan operasi modifikasi cuaca (OMC), peningkatan program edukasi publik, serta perluasan penanaman pohon di berbagai wilayah Jakarta.

Baca Juga: Tragedi Kebakaran Kapal Galangan ASL, Korban Tewas Bertambah Jadi 11

Ia menegaskan bahwa gubernur telah memerintahkan dinas-dinas terkait untuk mengambil langkah konkret berbasis data, mulai dari pengaturan curah hujan melalui OMC hingga penyuluhan masyarakat, sebagai bagian dari upaya menjaga kenyamanan dan kesehatan warga serta menghadapi tantangan perubahan iklim.

Pramono juga menugaskan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta untuk memperluas kerja sama dengan BMKG dalam pelaksanaan operasi modifikasi cuaca agar distribusi hujan dapat diatur dan intensitas panas di wilayah perkotaan berkurang.

Selain itu, Dinas Kesehatan DKI Jakarta diminta meningkatkan kesiapsiagaan fasilitas kesehatan dalam menangani kasus-kasus yang sering muncul akibat suhu tinggi, seperti dehidrasi, heatstroke, dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

Baca Juga: Wakil Bupati Felix Buka Konsultasi Publik Rencana Pemberdayaan Masyarakat oleh PT. BEK, Tekankan Manfaat untuk Rakyat

Dinas tersebut juga akan meluncurkan kampanye edukasi kepada masyarakat untuk menghindari aktivitas di luar ruangan pada jam-jam puncak panas, antara pukul 10.00 hingga 14.00, memastikan asupan air tetap tercukupi, serta mendorong warga mencari tempat teduh ketika berada di luar rumah.

Sementara itu, Dinas Pertamanan dan Hutan Kota bersama Dinas Lingkungan Hidup diarahkan untuk mempercepat penanaman pohon di area publik guna mengurangi efek urban heat island dan memperkuat sistem drainase agar lebih tangguh menghadapi anomali cuaca.

Pemerintah juga mendorong keterlibatan komunitas dalam menyebarluaskan imbauan mengenai pentingnya prioritas bagi pejalan kaki dan pesepeda, serta mempercepat pengembangan kota berbasis transportasi ramah lingkungan untuk menekan emisi kendaraan yang berkontribusi terhadap meningkatnya suhu udara jangka panjang.

Baca Juga: Tabung Gas 12 Kg Meledak di Cengkareng, Warga Panik dan Rumah Hancur

Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), suhu udara di Jakarta pada Rabu, 16 Oktober 2025, tercatat mencapai 35 derajat Celsius dengan kisaran suhu harian antara 26 hingga 34 derajat Celsius.

Dua hari sebelumnya, beberapa wilayah Ibu Kota bahkan mencatat suhu hingga 37 derajat Celsius. BMKG memperkirakan kondisi panas ekstrem ini masih akan berlangsung hingga akhir Oktober atau awal November, yang disebabkan oleh fenomena gerak semu matahari dan pengaruh Monsun Australia yang memperkuat cuaca kering di wilayah Indonesia bagian selatan, termasuk Jakarta.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Laili Rukhmina

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bupati Bekasi Jadi Tersangka KPK Punya Harta Rp 79,1 M

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

KLH Angkut 116 Ton Sampah di Pasar Cimanggis Tangsel

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:50 WIB
X