KALTENGLIMA.COM - Bima Arya Sugiarto, Wakil Menteri Dalam Negeri bercerita ketika dirinya menjabat sebagai Wali Kota Bogor. Saat itu, ia tersentil dengan pernyataan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) ketika berkunjung ke Bogor.
Menurut Bima, ketika itu Jokowi menyinggung tentang kota-kota di Indonesia yang tak memiliki karakter sebab punya tagline yang serupa.
"Di ujung masa Pak Jokowi, beliau pernah mengeluarkan satu statement yang membuat malu kepala daerah. Katanya gini, 'saya nggak abis pikir seluruh kota di Indonesia tagline-nya sama. Semua pakai ber, beriman, berhiber, ber ber ber, semuanya ber. Tidak ada karakter yang keluar di sana'," kata Bima dalam sambutannya di acara Sarasehan Hari Agraria dan Tata Ruang Nasional 2025 di Hotel Sheraton Gandaria, Jakarta Selatan, Kamis (6/11/2025).
Baca Juga: Mengerikan! Amukan Topan Kalmaegi di Filipina Renggut 140 Nyawa, 127 Hilang
Kondisi itu seolah-olah menampilkan bahwa kota-kota ini memiliki Standard Operating Prosedur (SOP) yang sama sehingga punya tagline yang serupa. Hal tersebut ditambah lagi dengan tampilan tata kota yang juga serupa.
"Kemudian kota-kota itu lautan ruko, lautan angkot, lautan PKL, gitu. Disambut dengan suasana ambience yang sama, karena itu kata presiden, perlu vision terobosan, mulai dari perencanaan, sampai kemudian eksekusi, sehingga kota-kota itu keluar karakternya," ujarnya.
Menurut Bima, penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) yang sesuai menjadi salah satu kunci untuk menguatkan karakter tiap-tiap daerah. Dengan begitu, kawasan perkotaan di Indonesia tak terbentuk seolah dengan mengacu pada satu prototipe.
Baca Juga: Ini Kata Sahroni hingga Uya Kuya Setelah Putusan MKD Keluar
Dengan demikian, ia menilai jika diperlukan adanya pergeseran paradigma dari para kepala daerah. Dalam hal ini, RDTR jangan hanya dianggap sebagai zonasi untuk mengatur penempatan atau plotting pembangunan.
"Tetapi lebih dari itu, kita berharap RDTR ini bisa membuat kota bertransformasi dari sekedar kota yang sama prototipenya, menjadi kota yang kita mimpikan, kota yang berkelanjutan, kota hijau, dan kota inklusif, serta ekonominya tumbuh," kata dia.
Artikel Terkait
Harga Emas Antam Melonjak Rp27 Ribu, Kini Tembus Rp2,287 Juta per Gram
Kasus CSR BI–OJK, KPK Sita Ambulans dan Aset Bernilai Fantastis Rp10 Miliar
Waspada! BMKG Prediksi Hujan Deras Disertai Petir Landa Beberapa Wilayah Tanah Air
Korban Jiwa Topan Kalmaegi di Filipina Tembus 114 Orang
Kasus Korupsi Riau, KPK Geledah Rumah Dinas Gubernur Setelah Tahan Abdul Wahid