KALTENGLIMA.COM - Menyusul meningkatnya aktivitas vulkanik Gunung Semeru, Polres Malang, Jawa Timur, mengambil langkah darurat dengan menutup sepenuhnya akses jalan provinsi yang menghubungkan Ampelgading di Kabupaten Malang dengan Kabupaten Lumajang.
Kebijakan ini diberlakukan setelah status Gunung Semeru dinaikkan dari Level III atau Siaga menjadi Level IV atau Awas pada Rabu 19 November pukul 17.00 WIB.
Kasi Humas Polres Malang AKP Bambang Subinajar menjelaskan bahwa penutupan tersebut merupakan upaya antisipasi penting untuk melindungi keselamatan masyarakat, mengingat jalur Ampelgading–Lumajang berada dekat dengan wilayah yang berpotensi terdampak luncuran material vulkanik.
Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi, Pendaki di Ranu Kumbolo Dipastikan Aman
Selama penutupan berlangsung, seluruh pengendara yang hendak menuju Lumajang dialihkan melalui rute alternatif Malang–Pasuruan–Probolinggo. Bambang menegaskan bahwa kebijakan ini akan tetap diterapkan hingga kondisi benar-benar dinyatakan aman oleh otoritas terkait.
Personel Satlantas beserta unit operasional Polres Malang telah ditempatkan di sejumlah titik strategis untuk melakukan penyekatan serta memberikan informasi kepada pengendara. Ia menekankan bahwa langkah tersebut semata-mata dilakukan untuk keselamatan publik mengingat aktivitas vulkanik masih tidak stabil.
Selain penutupan jalur, Polres Malang juga menyiagakan dua peleton anggota kepolisian di wilayah Ampelgading sebagai langkah antisipasi tambahan, terutama karena daerah tersebut berbatasan langsung dengan Lumajang dan berada dekat aliran sungai yang berhulu di Semeru.
Baca Juga: Basarnas Tingkatkan Upaya Evakuasi Warga akibat Ancaman Letusan Susulan Semeru
Warga setempat, khususnya di wilayah selatan Kabupaten Malang, diimbau tetap waspada dan mematuhi arahan petugas di lapangan. Polres Malang juga terus berkoordinasi dengan Polres Lumajang, BPBD, SAR, dan berbagai pihak terkait untuk memastikan respons cepat jika situasi memburuk dan evakuasi perlu dilakukan.
Peningkatan aktivitas Gunung Semeru diketahui terjadi setelah munculnya awan panas disertai guguran lava sejak siang hari. Erupsi tercatat mulai pukul 14.13 WIB dengan amplitudo puncak 25 mm dan jarak luncur sejauh lima kilometer.
Aktivitas itu kembali meningkat pada pukul 15.37 WIB dengan amplitudo mencapai 38 mm dan jarak luncur 5,5 kilometer, sehingga mendorong penetapan status tertinggi Level IV atau Awas.
Artikel Terkait
Surat Edaran Tanggap Darurat Erupsi Semeru Resmi Diterbitkan Pemkab Lumajang
Basarnas Tingkatkan Upaya Evakuasi Warga akibat Ancaman Letusan Susulan Semeru
Satu Korban Longsor di Banjarnegara Berhasil Ditemukan, Pencarian 25 Orang Masih Berlanjut
Pemprov Jakarta Siapkan Aturan Baru untuk Batasi Penggunaan Medsos Anak di Bawah Umur