KALTENGLIMA.COM - Kementerian Sosial melaporkan bahwa sekitar 50.000 keluarga memilih mengundurkan diri sebagai penerima bantuan sosial (bansos) sepanjang 2025.
Langkah ini diambil karena mereka merasa kondisi ekonomi telah membaik dan tidak lagi memenuhi kategori keluarga penerima manfaat.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyebut tren tersebut sebagai tanda meningkatnya kesadaran masyarakat untuk memastikan bantuan pemerintah diberikan kepada pihak yang lebih membutuhkan.
Baca Juga: Polisi Bengkulu Amankan Pelaku Pembakaran 30 Kios di Pasar Karmia Jaya
Mensos menuturkan bahwa sebagian besar pengunduran diri dilakukan melalui fitur usul–sanggah pada aplikasi Cek Bansos.
Beberapa pemerintah daerah juga memasang stiker bertuliskan “rakyat miskin keluarga penerima bansos” di rumah para penerima sebagai bentuk keterbukaan dan pengawasan sosial.
Meski menuai pro dan kontra, kebijakan tersebut dinilai membantu warga melapor jika menemukan ketidaktepatan sasaran, sehingga mendorong penyaluran bansos yang lebih tepat.
Baca Juga: Bupati Barito Utara Keluarkan Surat Edaran, Imbau PNS Muslim Salat Fardu di Jam Kerja
Selain warga yang menolak bantuan, Kemensos menerima lebih dari 600.000 usulan baru serta puluhan ribu sanggahan terhadap penerima yang dinilai tidak layak.
Seluruh data tersebut kemudian diserahkan ke Badan Pusat Statistik untuk diverifikasi melalui pengecekan langsung di lapangan, guna memastikan keakuratan data dan ketepatan sasaran penerima bansos.
Artikel Terkait
Pertamina Patra Niaga Pasok 130 Ribu Barel BBM ke SPBU BP
Bupati Barito Utara Keluarkan Surat Edaran, Imbau PNS Muslim Salat Fardu di Jam Kerja
Jaksa Agung Mutasi Direktur Penyidikan Jampidsus
KPK Lelang Rumah Setya Novanto di Kupang Senilai Rp2,18 Miliar