KALTENGLIMA.COM - Wisuda sarjana biasanya disertai optimisme dan harapan masa depan cerah, tetapi data terbaru menunjukkan kondisi pasar kerja tidak selalu sejalan dengan ekspektasi.
Menurut riset Federal Reserve Bank of New York, beberapa jurusan populer justru memiliki tingkat pengangguran lebih tinggi dibanding jurusan yang jarang dianggap “bergengsi”.
Jurusan berbasis STEM seperti ilmu komputer dan teknik komputer sering dipandang sebagai tiket menuju pekerjaan bergaji tinggi.
Baca Juga: Kylian Mbappe Hattrick dalam 10 Menit, Real Madrid Selamatkan Poin dari Olympiakos
Namun, tingkat pengangguran lulusan baru untuk ilmu komputer mencapai 6,1%, sementara teknik komputer bahkan 7,5%, jauh di atas rata-rata nasional di AS.
Sebaliknya, jurusan seperti sejarah seni dan gizi menunjukkan tingkat pengangguran yang jauh lebih rendah.
Lulusan sejarah seni hanya 3% penganggurannya, sedangkan ilmu gizi hampir tidak ada pengangguran, yakni 0,4%.
Hal ini menunjukkan bahwa prospek kerja tidak selalu terkait popularitas atau potensi gaji jurusan.
Baca Juga: Erick Thohir Diminta Presiden Upayakan Tingkatkan Kesejahteraan Atlet
Riset New York Fed juga merinci jurusan dengan tingkat pengangguran tertinggi, antara lain antropologi 9,4%, fisika 7,8%, dan seni komersial serta desain grafis 7,2%.
Sementara itu, beberapa jurusan non-STEM lainnya, termasuk seni liberal dan bahasa Inggris, memiliki tingkat pengangguran di bawah rata-rata nasional.
Temuan ini menjadi peringatan bagi para lulusan baru dan calon mahasiswa. Memilih jurusan sebaiknya mempertimbangkan minat pribadi dan prospek kerja nyata, bukan sekadar tren atau anggapan “bergengsi”.
Data ini menunjukkan bahwa jurusan yang dianggap non-populer bisa memberikan keamanan pekerjaan lebih tinggi bagi lulusan baru.
Artikel Terkait
Empat Pemain Abroad Siap Perkuat Timnas U-23 di SEA Games 2025
Tren Penolakan Bansos Meningkat Sepanjang 2025
Bukan Sekadar Lalapan, Inilah Rahasia Sehat di Balik Daun Kenikir
Presiden Prabowo Instruksikan Tegakkan Aturan di Bandara IMIP
Mensos Susun Tunjangan usai Pelantikan 860 Guru Sekolah Rakyat