Tersangka Korupsi Penyaluran Bansos Rudy Tanoe Tak Penuhi Panggilan KPK

KALTENGLIMA.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyampaikan bahwa Komisaris Utama PT Dosni Roha Logistik, Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo atau Rudy Tanoe, tidak memenuhi panggilan pemeriksaan pada Jumat, 28 November.

Ia dijadwalkan hadir sebagai saksi dalam penyidikan dugaan korupsi penyaluran bantuan sosial (bansos) beras untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dalam Program Keluarga Harapan (PKH) Tahun Anggaran 2020.

Menurut Juru Bicara KPK Budi Prasetyo, hingga kini belum ada konfirmasi dari pihak Rudy maupun kuasa hukumnya terkait ketidakhadiran tersebut.

Baca Juga: Cuaca Ekstrem Picu Banjir Besar, Pemkot Medan Tetapkan Status Darurat

KPK sendiri telah memeriksa sejumlah saksi secara intens untuk mendalami mekanisme distribusi bansos di lapangan, termasuk memastikan apakah pelaksanaannya sesuai dengan kontrak.

Penyidikan ini merupakan bagian dari pengusutan dugaan korupsi di Kementerian Sosial (Kemensos) yang telah berjalan sejak Agustus tahun ini, sebagai pengembangan kasus sebelumnya yang juga terkait penyaluran bansos.

Dalam perkara ini, KPK menetapkan tiga tersangka individu, yakni B. Rudijanto Tanoesoedibjo, Edy Suharto selaku mantan Dirjen Pemberdayaan Sosial Kemensos yang kini menjabat staf ahli Menteri Sosial, serta Kanisius Jerry Tengker selaku Direktur Utama PT Dosni Roha Logistik periode 2020–2022.

Baca Juga: Sejarah Baru, 59 Pemenang STQ XII Murung Raya Diberangkatkan Umrah

Dua korporasi juga ditetapkan sebagai tersangka, yaitu PT Dosni Roha Indonesia dan PT Dosni Roha Logistik. Kendati demikian, KPK belum mengumumkan secara resmi penetapan tersangka tersebut kepada publik.